Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kresna Graha Investama (KREN) Perluas Pasar Global

PT Kresna Graha Investama Tbk. semakin menguatkan cengkeramannya di bisnis digital pasar global. Perseroan akan menyuntik PT Graha Kreasi Sejahtera (GKS) yang memiliki 15% kepemilikan saham di Matchmove Pay Pte. Ltd. (MMP), sebuah perusahaan Fintech Singapura.
Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto (dari kiri), berbincang dengan Direktur PT M Cash Integrasi Tbk Jahja Suryandy dan Direktur Utama Martin Suharlie disela-sela masa penawaran umum perdana saham PT M Cash Integrasi Tbk, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto (dari kiri), berbincang dengan Direktur PT M Cash Integrasi Tbk Jahja Suryandy dan Direktur Utama Martin Suharlie disela-sela masa penawaran umum perdana saham PT M Cash Integrasi Tbk, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kresna Graha Investama Tbk. semakin menguatkan cengkeramannya di bisnis digital pasar global. Perseroan akan menyuntik PT Graha Kreasi Sejahtera (GKS) yang memiliki 15% kepemilikan saham di Matchmove Pay Pte. Ltd. (MMP), sebuah perusahaan Fintech Singapura.

Investasi ini merupakan perwujudan dari misi perseroan untuk mengintegrasikan pasar Indonesia dengan pasar global. Namun emiten berkode saham KREN itu masih belum bersedia mengungkap jumlah dana yang akan diinvestasikan ke GKS tersebut.

"Jumlah investasi belum bisa kami sebutkan. Yang jelas ini untuk global presence dan memperkuat posisi Kresna sebagai digital lifestyle leader," kata Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk. Surjandy Jahja kepada Bisnis.com, Kamis (12/4/2018).

MMP merupakan lini bisnis yang menjadi andalan KREN saat ini. Di Indonesia, perusahaan ini beroperasi dengan nama PT Matchmove Indonesia. Tak lama lagi, perusahaan yang juga dimiliki oleh anak usaha KREN, PT M Cash Integrasi ini, akan melantai di bursa.

Direktur Utama Kresna Graha Investama Michael Steven menambahkan, MMP akan mendukung strategi perseroan dalam untuk mendorong dan mempercepat proses transformasi gaya hidup digital, serta membawa Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

Apalagi, potensi pendapatan e-commerce Indonesia diperkirakan akan mencapai US$16,5 miliar pada 2022. Kata Steven, pertumbuhan e-commerce di Tanah Air dapat menjadi lebih tinggi lagi.

"Salah satu faktor yang menahan pertumbuhan ini adalah masalah pembayaran di Indonesia, mengingat masih tingginya persentase populasi unbanked di Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), pada 2019 sistem pembayaran online dan mobile akan mengambil alih porsi penggunaan kartu kredit dan kartu debit sebagai alat pembayaran populer dalam transaksi e-commerce.

Laporan badan yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa ini mencatat, terjadi penurunan penggunaan kartu kredit dan kartu debit menjadi 46% pada 2019. Potensi inilah yang coba dimasuki oleh KREN.

"Kami melihat bahwa kemutakhiran teknologi yang dimiliki oleh MMP akan mendukung proses transformasi digital yang sedang dilakukan oleh perseroan lewat penciptaan kemudahan akses pembayaran di seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Melalui sinergi ini, kata dia, KREN dan MMP akan memiliki exposure terhadap pasar dalam dan luar negeri yang lebih besar, sehingga memampukan kami untuk dapat memperluas cashless payment baik di negara maju maupun negara berkembang.

Di saat bersamaan, sinergi ini juga memperkuat inklusi keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital di dunia.

Shailesh Naik, CEO MMP mengatakan, pihaknya membawa kapabilitas yang sama ke Indonesia dan berencana untuk meluncurkan platform pembayaran dengan beberapa bank dan perusahaan terkemuka di sektor e-commerce, transportasi, telekomunikasi, digital lifestyle, corporate payroll, dan kredit.

MMP juga berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan produk dan layanan dalam upayanya merangkul pasar Asia Tenggara yang lebih luas.

"Tidak hanya itu, MMP juga berencana untuk mentransfer kemampuan R&D dari Singapura dan India ke Indonesia, terutama untuk di bidang data analytics dan Artificial Intelligence, memastikan bahwa advanced intellectual property juga dikembangkan di Indonesia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper