Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SAHAM: Akuisisi KIN Bakal Dongkrak TOWR ke Rp4.800?

Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. akan mendapat sentimen positif baru setelah perseroan mengumumkan rencana akuisisi saham PT Komet Infra Nusantara (KIN) senilai Rp1,4 triliun.
Teknisi melakukan perawatan jaringan di salah satu menara BTS, di Bandung, Jawa Barat./JIBI-Rachman
Teknisi melakukan perawatan jaringan di salah satu menara BTS, di Bandung, Jawa Barat./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. akan mendapat sentimen positif baru setelah perseroan mengumumkan rencana akuisisi saham PT Komet Infra Nusantara (KIN) senilai Rp1,4 triliun.

Emiten dengan kode saham TWOR ini akan mengambil alih 100% saham KIN dari PT Nusantara Infrastructure Tbk. setelah pada Jumat (23/3/2018) kedua pihak menandatangani kesepakatan akusisi.

Alexander Margaronis, Analis UOB Kay Hian Sekuritas, mengatakan bahwa KIN merupakan operator infrastruktur menara independen terbesar keempat di Indonesia dengan jumlah menara 1.400 unit per Desember 2017.

Dengan nilai akusisi Rp1,4 triliun, setiap menara KIN dihargai senilai Rp1 miliar. Nilai ini tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan akusisi-akusisi serupa sebelumnya di industri ini.

Selain itu, tingkat return on invested capital atau ROIC KIN pun lebih tinggi dibandingkan dengan TOWR, yakni 10,4% berbanding 4,90% per 9 bulan 2017 disetahunkan. Namun, tingkat laba bersih per menera KIN lebih rendah dibandingkan TWOR karena skala usaha yang lebih kecil.

“Bisnis KIN dapat meningkatkan skala dan sinergi opera yang lebih besar dari TOWR dalam sumber daya manusia, biaya administrasi & umum, biaya operasi dan biaya pemeliharaan,” katanya dalam riset yang terbit baru-baru ini.

Alexander mengungkapkan, dividen yield TOWR kemungkinan akan mencapai 4% dalam 4 bulan ke depan, sementara TOWR masih konsisten dengan kebijakan dividen mereka 40%-50%.

Rencana stock split juga berpotensi meningkatkan likuiditas saham perseoan di pasar. Manajemen perseroan juga melaporkan sudah mengantongi 1.000 order baru di kuartal pertama. Ini menjadi sentimen positif bagi saham TOWR.

UOB Kay Hian merekomendasikan beli saham TWOR dengan target harga Rp4.500. Saham TWOR ditutup di harga Rp3.480 pada perdangan Senin (2/4/2018), turun 100 poin atau 2,79% dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya.

Adapun, TOWR mencatatkan peningkatan pendapatan 5,6% yoy pada 2017 dari Rp5 triliun menjadi Rp5,3 triliun, tetapi laba bersih turun 1,6% yoy dari Rp2,13 triliun menjadi Rp2,10 triliun.

Kresna Hutabarat, Analis Mandiri Sekuritas, mengatakan bahwa TOWR telah menerima lebih dari 2000 pesanan sewa per Maret 2018 dan diprediksi mencapai tingkat pesanan yang lebih tinggi dari 2017. Mansek memprediksi pesawanan sewa mencapai 4.000 atau 16% lebih tinggi dari 2017.

Kresna mengatakan, akusisi KIN dapat membantu mendiversifikasikan bauran penyewaan TORW dan menjadi tambahan sentimen positif selain peningkatan sewa, penyelesaian pesanan yang tepat waktu, dan potensi peningkatan revenue.

“Kami tetap merekomendasikan buy untuk TOWR [dengan target harga Rp4.800],” ungkapnya dalam riset Mandiri Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper