Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2017: Laba Dua Putra Makmur (DPUM) Tumbuh 16,05%

Emiten perikanan, PT Dua Putra Utama Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp105,54 miliar pada 2017, tumbuh 16,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dari posisi Rp90,94 miliar.
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perikanan, PT Dua Putra Utama Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp105,54 miliar pada 2017, tumbuh 16,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dari posisi Rp90,94 miliar.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada Senin (2/4/2018), penjualan yang dibukukan oleh emiten bersandi saham DPUM senilai Rp1,28 triliun, tumbuh 32,6% dari posisi Rp966,88 miliar pada 2016.

Sementara itu, laba usaha DPUM per 2017 senilai Rp189,01 miliar, naik 33,11% dari posisi Rp141,99 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, beban keuangan yang dicatatkan oleh perseroan mencapai Rp52,92 miliar, naik 51,11% year-on-year dari posisi Rp35,02 miliar.

Hingga 2017, nilai aset yang dimiliki oleh DPUM mencapai Rp2,07 triliun, naik 23,21% dari posisi Rp1,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Aset itu terdiri dari liabilitas senilai Rp683,3 miliar dan ekuitas Rp1,39 triliun.

Di sisi lain, nilai utang bank jangka pendek mencapai Rp462,35 miliar dan utang bank jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun senilai Rp42,89 miliar. Sepanjang 2017, utang bank jangka pendek mencatatkan peningkatan hingga Rp361,9 miliar.

Utang bank jangka panjang yang dimiliki oleh DPUM senilai Rp112,83 miliar. Sementara itu, aset kas dan setara kas DPUM per 2017 mencapai Rp117,63 miliar, naik 104% dari posisi Rp57,44 miliar pada 2016.

Pada 2017, komposisi pendapatan terdiri dari 70% dipasarkan di dalam negeri dan sisanya sebanyak 30% diekspor. Negara tujuan ekspor DPUM sebanyak 70% ada di Jepang, lalu sisanya adalah Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.

DPUM mencatatkan, penjualan ke Australia masih belum terlalu besar sehingga pada 2018 perseroan akan meningkatkan penetrasi ke Australia. Pada tahun ini, DPUM mengincar peningkatan penjualan sekitar 10% yoy dari target 2017 sebesar Rp1,2 triliun atau setara dengan dengan Rp1,32 triliun.

Pada 2018, kontribusi ekspor terhadap pendapatan akan naik dari 30% menjadi 50% dan 50% akan berasal dari dalam negeri. Pada akhir tahun lalu, DPUM telah memperluas ke segmen consumer good, sehingga porsi penjualan untuk diekspor berpotensi memberikan kontribusi lebih tinggi terhadap pendapatan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah bagi DPUM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper