Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Melemah, Harga Karet Rebound Lebih dari 1%

Harga karet rebound dan berakhir menguat lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018), seiring pelemahan kinerja mata uang yen Jepang yang berpotensi mendongkrak permintaan.
Pekerja menyadap pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (20/3)./Antara-Abriawan Abhe
Pekerja menyadap pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (20/3)./Antara-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet rebound dan berakhir menguat lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018), seiring pelemahan kinerja mata uang yen Jepang yang berpotensi mendongkrak permintaan.

Harga karet untuk pengiriman Agustus 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 1,15% atau 2 poin ke level 176,50 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya, harga karet dibuka dengan kenaikan 0,29% atau 0,50 poin di level 175 yen per kg, setelah pada perdagangan Jumat (23/3) mampu berakhir anjlok 6,83% atau 12,80 poin di posisi 174,50.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau melemah 0,33% atau 0,35 poin ke posisi 105,08 per dolar AS pada pukul 13.58 WIB, setelah berakhir menguat 0,52% di posisi 104,73 pada perdagangan Jumat (23/3).

Dilansir Bloomberg, yen melemah bersama obligasi AS setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan optimismenya bahwa AS dapat mencapai kesepakatan dengan China atas tarif perdagangan. Optimisme ini mengurangi permintaan untuk aset safe haven.

Mata uang Jepang melemah terhadap sejumlah mata uang utama setelah The Wall Jurnal Street mengabarkan bahwa China dan AS diam-diam mulai bernegosiasi untuk meningkatkan akses Amerika ke pasar China, mengutip sumber terkait.

“Mnuchin mengatakan dia yakin AS dan China bisa mencapai kesepakatan tentang perdagangan. Ini memberi dukungan terhadap sentimen aset berisiko,” kata David Forrester, seorang pakar strategi di unit perbankan-investasi dan korporasi Credit Agricole di Hong Kong. “Sentimen risiko yang meningkat menyebabkan melemahnya yen,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

Seperti diketahui, pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi meningkat.

Sejalan dengan karet, indeks Nikkei 225 mampu membukukan rebound dan berakhir menguat 0,72% atau 148,24 poin di level 20.766,10, setelah dibuka dengan pelemahan 0,94% atau 194,49 poin di posisi 20.423,37.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

26/3/2018

176,50

+1,15%

23/8/2018

174,50

-6,83%         

22/3/2018

187,30

+0,16%

21/3/2018

holiday

holiday

20/3/2018

187,00

-2,09%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper