Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Diskusi Perdagangan Bantu Bursa China Pangkas Pelemahan

Bursa saham China mampu mengikis pelemahannya pada perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018), menyusul kabar dimulainya diskusi antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk meningkatkan akses AS ke pasar China.
Tren Pergerakan Indeks Hang Seng dan Indeks Entreprise China saat penutupan pasar di Bursa di Hong Kong/Reuters.
Tren Pergerakan Indeks Hang Seng dan Indeks Entreprise China saat penutupan pasar di Bursa di Hong Kong/Reuters.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China mampu mengikis pelemahannya pada perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018), menyusul kabar dimulainya diskusi antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk meningkatkan akses AS ke pasar China.

Hal ini mengurangi kekhawatiran perang perdagangan antara dua raksasa ekonomi yang telah mengguncang pasar global.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham blue chip hari ini berakhir turun 0,64% atau 25,04 poin di level 3.879,89, setelah dibuka dengan pelemahan 1,08% di posisi 3.862,69.

Adapun indeks Shanghai Composite hari ini ditutup turun 0,60% atau 19,04 poin di level 3.133,72, setelah dibuka dengan pelemahan 1,12% atau 35,44 poin di posisi 3.117,32.

The Wall Street Journal mengabarkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mencatat langkah-langkah yang diinginkan Washington untuk dilakukan oleh China dalam sebuah surat kepada Liu He, wakil perdana menteri baru yang ditunjuk untuk mengawasi ekonomi China.

Kementerian luar negeri China hari ini menyatakan bahwa Beijing bersedia mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan. Hal ini menjadi tanda-tanda yang diharapkan dapat menghindari potensi perang perdagangan.

Indeks start-up teknologi ChiNextP melonjak 3,2%, dipimpin perusahaan-perusahaan semikonduktor dan produsen produk biologi.

“Perbedaan perdagangan China-AS dapat mendorong Beijing maju dengan strategi inovasi seiring upayanya menempatkan lebih banyak fokus pada kualitas ekonominya,” kata Chen Xiaopeng, seorang analis Sealand Securities, seperti dikutip Reuters.

Sebagai bagian dari upaya untuk mendorong penggerak pertumbuhan baru, Export-Import Bank of China (EximBank) beserta perencana ekonomi terkemuka di negara itu telah menandatangani perjanjian untuk meningkatkan dukungan pembiayaan untuk industri yang sedang berkembang senilai lebih dari US$100 miliar.

Meski demikian, secara keseluruhan pasar saham masih terbebani sentimen kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Kinerja sebagian besar sektor turun, dipimpin perusahaan keuangan dan energi, sedangkan penguatan terlihat di beberapa sektor termasuk perusahaan perawatan kesehatan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper