Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik milik Grup Mulia, PT Mulia Industrindo Tbk. membukukan kenaikan laba signifikan sepanjang tahun lalu.
Pada 2017, perusahaan berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp47,53 miliar.
Raupan laba tersebut melonjak 425,7% dibandingkan dengan laba bersih yang dibukukan perseroan pada 2016 lalu yang sebesar Rp9,04 miliar. Pada 2015, perseroan bahkan sempat membukukan rugi sebesar Rp155,91 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Senun (26/3/2018), penjualan bersih emiten dengan kode saham MLIA tersebut pada 2017 mencapai Rp6,27 triliun atau meningkat 8,3% dibandingkan dengan capaian perusahaan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,79 triliun.
“Kenaikan tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan domestik. Secara keseluruhan, volume penjualan divisi glass dan keramik lantai di tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 karena kondisi pasar yang membaik,” ungkap manajemen Mulia Industrindo menyertai laporan keuangan perusahaan, Senin (26/3/2018).
Pada tahun lalu, perusahaan membukukan penjualan keramik sebesar 84,6 miliar meter persegi, kaca lembaran sebesar 521.213 ton, botol kemasan sebesar 128.872 ton, glass block sebesar 53.104 ton, dan kaca pengaman otomotif sebesar 644.882 meter persegi.
Baca Juga
Adapun, hingga akhir tahun lalu, perseroan mencatatkan penurunan jumlah aset menjadi Rp5,18 miliar dari thaun sebelumnya Rp7,72 miliar. Baik aset lancar maupun aset tidak lancar masing-masing mengalami penurunan 21% dan 36%.
Perusaahaan mencatat saat ini masih menghadapi risiko bisnis berupa harga gas yang tinggi, mengingat produksi keramik masih sangat tergantung pada gas sebagai sumber energi. Risiko lainnya adalah fluktuasi nilai tukar rupiah.