Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten perfilman, penyedia makanan dan minuman, PT Graha Layar Prima Tbk. diperdagangkan di pasar negosiasi, dengan nilai transaksi hampir Rp1 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, ada broker yang menjadi penjual saham Graha Layar Prima yakni PT PT Inovasi Utama Sekuritas, dengan transaksi jual senilai Rp968,67 miliar kepada broker Indo Premier Sekuritas dengan nilai yang sama.
Dalam keterbukaan informasi, DBS Bank Ltd. Sa. Coree Capital Limited yang berlokasi di Singapura menjadi pemegang saham BLTZ sebanyak 40%, atau setara 174,78 juta saham. Coree Capital pun membeli saham tersebut dari PT Layar Persada.
Sebelum transaksi ini terjadi, jumlah saham yang digenggam oleh Layar Persada mencapai 48,26% atau setara 210,86 juta saham. Namun, pascatransaksi ini, kepemilikan saham Layar Persada saat ini tinggal 8,26%.
Direktur Utama Graha Layar Prima Bernard Kent Sondakh mengungkapkan belum memperoleh penjelasan terkait detail transaksi tersebut. Terkait dengan transaksi tersebut, Bernard belum memperoleh laporan secara resmi.
"Secara resmi belum ada laporan ke saya. Senin, saya cek ke OJK," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (25/3/2018).
Karena belum mengetahui adanya perubahan saham di BLTZ, Bernard pun belum mengetahui akan akan terjadi perubahan strategi di perusahaan yang dia pimpin. Pada tahun ini, BLTZ berencana untuk menambah bioskop-bioskop baru.
Bernard sebelumnya mengatakan, BLTZ akan membuka sekitar 14 bioskop--16 bioskop. Untuk memuluskan rencana ekspansi itu, BLTZ mencari pinjaman senilai Rp355,07 miliar.