Bisnis.com, JAKARTA - Laba usaha PT Panin Sekuritas Tbk. sepanjang tahun lalu cukup tergerus.
Dari laporan keuangan konsolidasian yang dipublikasikan perseroan, Senin (26/3/2018), laba usaha tahun lalu hanya Rp226,47 miliar, turun sebesar 33,16% dibandingkan dengan laba usaha pada 2016 yang mencapai Rp338,84 miliar.
Penurunan laba tersebut disebabkan oleh tergerusnya pendapatan usaha perseroan sepanjang tahun lalu. Di sisi lain, beban usaha perusahaan sekuritas tersebut terus melonjak. Hampir seluruh sumber pendapatan perseroan terpangkas.
Komisi dari transaksi perantara perdagangan efek turun sebesar 3,67% dari Rp67,48 miliar pada 2016 menjadi Rp65 miliar pada tahun lalu, dan pendapatan kegiatan manajer investasi turun sebesar 21,09% dari Rp292,25 miliar menjadi Rp230,61 miliar.
Pendapatan bunga dan dividen juga turun yakni sebesar 8,25% dari Rp98,15 miliar menjadi Rp90,05 miliar, keuntungan atas perdagangan efek yang telah direalisasi turun sebesar 9,65% dari Rp7,66 miliar menjadi Rp6,92 miliar, dan keuntungan atas perdagangan efek yang belum direalisasi turun 34,44% dari Rp81,99 miliar menjadi Rp53,74 miliar.
Satu-satunya sumber pendapatan yang mencatatkan kenaikan hanyalah pendapatan kegiatan penjamin emisi dan penjualan efek yang tahun lalu mencapai Rp2,61 miliar, naik sangat tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp254,86 juta.
Baca Juga
Secara total, pendapatan usaha emiten berkode PANS ini tercatat senilai Rp448,95 miliar. Angka tersebut turun sebesar 18,04% dibandingkan total pendapatan usaha pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp547,79 miliar.
Sementara itu, hampir seluruh komponen beban usaha perseroan justru meningkat. Beban kepegawaian misalnya yang naik sebesar 7,31% dari Rp71,14 miliar pada 2016 menjadi Rp76,35 miliar pada tahun lalu, dan beban komisi naik sebesar 8,24% dari Rp60,55 miliar menjadi Rp65,55 miliar.
Adapun, beban umum dan administrasi membengkak sebesar 12,98% dari Rp39,83 miliar menjadi Rp45 miliar, serta pengeluaran untuk sewa dan perawatan gedung yang naik sebesar 2,06% dari Rp21,93 miliar menjadi Rp22,39 miliar.
Satu-satunya sektor yang turun adalah beban usaha perseroan untuk kebutuhan pemasaran. Tahun lalu, beban pemasaran tercatat hanya Rp8,67 miliar, turun sebesar 17,77% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,55 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang ditorehkan perseroan pada tahun lalu tercatat senilai Rp210,56 miliar, turun sebesar 32,32% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp311,11 miliar. Adapun laba tahun berjalan merosot 30,73% dari Rp259,5 miliar menjadi Rp179,75 miliar.
Meskipun demikian, jumlah aset perseroan mengalami peningkatan. Per akhir tahun lalu total nilai aset PANS mencapai Rp2,63 triliun, naik sebesar 10,64% dibandingkan total nilai aset per akhir 2016 yang hanya senilai Rp2,37 triliun.