Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kelebihan permintaan penawaran umum saham perdana hingga empat kali, PT Artajasa Pembayaran Elektronis malah membatalkan proses initial public offering (IPO) tersebut.
Randa Silvano Bangun, Senior Associate, Corporate Finance & Capital Markets CLSA Sekuritas Indonesia, mengungkapkan respons pasar terhadap calon emiten Artajasa sangat baik.
Dia mengungkapkan dalam proses book builing, Artajasa malah mencatatkan kelebihan permintaaan hingga empat kali.
"Artajasa sudah mendapatkan alternatif yang lebih baik," ungkapnya saat dihubungi Bisnis pada Jumat (23/3/2018).
Bangun mengemukakan Artajasa membatalkan IPO sehari sebelum proses book building selesai.
Selain CLSA Sekuritas Indonesia, Artajasa sebelumnya menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai underwriter IPO. Indo Premier pun memproyeksikan price to earning ratio (PER) PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk. pada akhir 2018 berpotensi mencapai 14 kali.
Artajasa adalah perusahaan switching yang memiliki anggota paling banyak di Indonesia hingga 88 anggota.
Adapun perusahaan switching yang ada di Indonesia adalah PT Rintis Sejahtera (ATM Prima), PT Sigma Cipta Caraka (ATM Link), dan PT Daya Network Lestari (ATM Alto).