Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kapal pengangkut minyak PT Buana Lintas Lautan Tbk. berpeluang menempuh diversifikasi pasar pada tahun ini, ke beberapa komoditas lain seperti ekspor-impor batu bara. Selama ini, bisnis satu-satunya perseroan adalah pengangkutan minyak.
Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk. Wong Kevin menyampaikan ada beberapa peluang bisnis yang dapat dijajaki oleh perseroan, misalnya pengangkutan dan ekspor-impor batu bara. Menurutnya, peluang itu terbuka lebar bagi industri pelayaran lokal yang selama ini hanya dikuasai asing.
“Kami akan lihat regulasinya, apakah make sense [untuk masuk ke bisnis angkutan batu bara]. Saat ini ekpor-impor itu menggunakan kapal asing sehingga miliaran dolar AS keluar setiap tahun. Kalau kami bisa dapat sedikit saja, dampaknya akan baik ke perusahaan,” ungkap Kevin di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Kevin menjelaskan perusahaan memang melirik potensi pada sektor pengangkutan batu bara, tetapi enggan menyebut secara detail apakah perseroan sudah menjajaki kontrak baru. Menurutnya, dengan pengalaman Buana Lintas Utama, tidak sulit bagi perseroan masuk ke bisnis baru tersebut.
Dengan masuk ke bisnis baru, perseroan juga tidak akan bergantung pada kontrak dari PT Pertamina (Persero) yang selama ini merupakan tumpuan bisnis perusahaan. Kontrak dari Pertamina berkontribusi hingga 60% dari total pendapatan perusahaan.
Jika upaya diversifikasi usaha berjalan lancar, perseroan akan segera melakukan pembelian armada-armada baru, mengingat seluruh kapal milik Buana Lintas Utama merupakan tanker pengangkut minyak. Sejauh ini, rencana diversifikasi masih terus dikaji.
“Saat ini kami memiliki total 17 armada dengan kapasitas tonnage 850.000 ton dan sudah beroperasi semua. Untuk belanja tahun ini, kami akan lihat dulu ketersediaan dananya,” ungkap Kevin.