Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SAHAM: BEST Diproyeksi Sentuh Rp400, Ini Alasannya

Emiten pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. membukukan hasil kinerja yang cukup menggembirakan pada 2017 lalu. Ini menjadi tambahan sentimen positif bagi kinerja emiten berkode saham BEST ini.

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. membukukan hasil kinerja yang cukup menggembirakan pada 2017 lalu. Ini menjadi tambahan sentimen positif bagi kinerja emiten berkode saham BEST ini.

Laba bersih BEST meningkat 43,75% year on year (yoy) menjadi Rp483 miliar dari sebelumnya Rp336 miliar pada 2016.

Perseroan mengefektifkan kinerja bisnis perseroan sehingga laba dapat melonjak lebih tinggi, meskipun pendapatan tumbuh lebih rendah yakni 22% dari Rp824 miliar menjadi Rp1 triliun. Margin laba bersih meningkat dari 41% menjadi 48%.

Aurellia Setiabudi, Analis Maybank KimEng Sekuritas, masih merekomendasikan beli saham BEST dengan target harga yang sama, yakni Rp400. Kinerja laba yang kuat semakin mempertegas rekomendasi tersebut.

Capaian pertumbuhan laba bersih perseroan lebih tinggi 6% dibandingkan estimasi BEST sendiri, dan lebih tinggi 15% dari estimasi konsensus. Dirinya berharap, kinerja perseroan masih akan cemerlang tahun ini, seiring permintaan lahan industri yang masih kuat di tengah terbatasnya pasokan lahan yang tersisa di Jabodetabek.

Investasi langsung asing tercatat terus meningkat, khususnya dengan kebangkitan e-commerce. Raksasa e-commerce Amerika yakni Amazon dilaporkan tengah mencari kesempatan untuk ekspansi bisnisnya ke Indonesia dan kemungkinan langkah serupa akan ditempuh oleh pemain lainnya. Mereka akan membutuhkan fasilitas gudang dan pusat logistik.

Menteri Perindustrian telah menjanjikan hampir US$20 miliar investasi di 13 kawasan indsutri di berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka meningkatkan industrialisasi dan desentralisasi industri ke luar Jawa.

“Hal ini hanya akan memberi tekanan yang kecil bagi bisnis kawasan industri di Bekasi dan Cikarang, sebab kedua wilayah ini masih menjadi lokasi pilihan utama bagi banyak industri utama, terutama karena dukungan infrastrukturnya yang unggul,” katanya dalam riset.

Manajemen BEST menargetkan penjualan 35 hektare hingga 45 hektare lahan industri tahun ini dengan harga jual rata-rata Rp2,6 juta hingga Rp3,2 juta per meter persegi. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu Rp2,61 jut per m2 dengan total penjualan 42 ha.

Richardson Raymond, Analis Sinarmas Sekuritas, juga memberi rekomendasi beli atas saham BEST dengan target harga Rp330. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham BEST berakhir pada Rp296, meningkat 12 poin atau 4,23%.

Richardson mengatakan, sentimen positif yang juga mendukung peningkatan saham BEST adalah telah mulai beroperasinya hotel Enzo pada kuartal ketiga 2017 dan dalam waktu dekat satu manara perkantoran akan mulai beroperasi pula.

BEST yang dulunya fokus di bisnis penjualan lahan industri dan infrastruktur kawasan industri, kini mulai memperluas sumber pendapatan berulang dari properti investasi. Kawasan industri ini pun paling dekat lokasinya dari Jakarta serta pelabuhan Tanjung Priok dan bandara Soetta sehingga memiliki keunggulan kompetitif yang cukup besar dibandingkan emiten sejawatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper