Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Menguat, Rupiah Melemah Bersama Mayoritas Mata Uang Asia

Nilai tukar rupiah menghentikan reli apresiasinya pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (15/3/2018), di tengah depresiasi mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah menghentikan reli apresiasinya pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (15/3/2018), di tengah depresiasi mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.

Rupiah ditutup melemah 0,11% atau 15 poin di Rp13.749 per dolar AS. Pagi tadi rupiah dibuka dengan depresiasi tipis 7 poin atau 0,05% di posisi Rp13.741 per dolar AS.

Depresiasi mata uang Garuda hari ini mematahkan reli apresiasi yang berhasil dibukukan selama empat hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.738 – Rp13.758 per dolar AS.

Bersama rupiah, mayoritas mata uang di Asia terpantau melemah sore ini, dipimpin ringgit Malaysia dengan 0,3%. Di sisi lain, yen Jepang dan dolar Taiwan masing-masing terapresiasi 0,39% dan 0,31%.

Adapun pada perdagangan Rabu (14/3), rupiah berakhir menguat 0,13% atau 18 poin di posisi 13.734.

Dilansir Bloomberg, ringgit memimpin pelemahan di antara mata uang emerging market di Asia, sedangkan yen menguat saat retorika perdagangan yang hawkish dan penjualan ritel AS yang tidak bergairah memicu penghindaran risiko.

Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel turun 0,1% bulan lalu. Sementara itu, data penjualan ritel pada Januari direvisi untuk menunjukkan penurunan penjualan sebesar 0,1%, alih-alih turun 0,3% seperti dilaporkan sebelumnya. Penurunan penjualan ritel selama tiga bulan berturut-turut tersebut adalah yang pertama kalinya sejak April 2012.

Di sisi lain, Larry Kudlow, bakal penasehat ekonomi Gedung Putih yang menggantikan Gary Cohn, mengisyaratkan bahwa Presiden Trump akan mengambil jalur yang lebih ketat dalam hal perdagangan dengan China.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Eropa siap bertindak jika pembicaraan untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan dengan AS gagal dicapai.

“Mata uang emerging market di Asia terus melaju hati-hati akibat melesunya pasar ekuitas dan berlanjutnya ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan AS,” ujar Andy Ji, pakar stretagi Asia CBA di Singapura.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,03% atau 0,030 poin ke level 89,734 pada pukul 17.06 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,015 poin atau 0,02% di level 89,719, setelah pada perdagangan Rabu (14/3) membukukan rebound dengan penguatan 0,04% atau 0,040 poin di posisi 89,704.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro