Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. optimistis kinerja keuangan perseroan tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan bahwa pada tahun ini, PGN akan tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat. Menurutnya, untuk meningkatkan kinerja, PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional.
Adapun, pada kuartal IV/2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 175 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional. Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.
Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
PGN juga mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk transportasi ke 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU). PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.
“Tahun ini, PGN juga banyak melakukan terobosan seperti program 360 degree solution. Dalam program ini, PGN dapat menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (9/3/2018).
Baca Juga
PGN memiliki Saka Energy yang menyediakan gas bumi di sektor hulu, PGN mengembangkan produk gas bumi yakni Liquefied Natural Gas (LNG) yang dilakukan oleh PT PGN LNG Indonesia, penyaluran CNG melaui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia, sampai melalui anak usaha PGN lainnya,
PGN dapat menyediakan pasokan gas bumi, listrik, pasokan bahanbakar gas untuk transportasi hingga jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC) hingga Informasi Teknologi Komunikasi bagi para pengguna gas atau pelanggan PGN.
"Investasi infruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Rachmat.
Sebagai informasi, tahun lalu PGN membukukan pendapatan senilai US$2,97 miliar, atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,93 miliar.
Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil penjualan gas sebesar US$2.404,6 juta dan penjualan minyak dan as sebesar US$472,8 juta. Sementara itu, laba operasi pada tahun 2017 sebesar US$377,01 juta. Kemudian, laba bersih sebesar US$143,1 juta atau Rp 1,92 triliun (kurs rata-rata Rp13.381). Adapun, EBITDA sebesar US$830 juta, naik sebesar US$23 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$807 juta.
"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian saat ini,“ tambahnya.