Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SINARMAS SEKURITAS: Saham UNTR jadi Top Buy Hari Ini

Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dalam sesi perdagangan hari ini, Selasa (07/03).
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dalam sesi perdagangan hari ini, Selasa (07/03).

Menurut riset mereka, secara teknikal indeks hari Rabu (07/03), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6.456-6.562.

Sementara saham yang direkomendasikan adalah UNTR. Selain itu, mereka juga merekomendasikan buy on weakness saham ELSA, INKP, BUMI

Bursa Asia-Pasifik ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (06/03) ditengah kekhawatiran investor yang merespon penolakan mengenai rencana tariff baja dan alumunium AS. Pergerakan indeks dalam negeri telah break support 6,522 pada perdagangan per kemarin.

Adapun beberapa sentimen penggerak IHSG hari ini adalah:

Dari dalam negeri survei konsumen BI pada Feb-18 menunjukkan pelemahan keyakinan konsumen yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari masih di atas 100 yakni 122,5. Namun, angka itu lebih rendah dari IKK Januari 126,1. Selanjutnya, Kemenkeu memastikan kenaikan pagu alokasi subsidi energi pada 2018 sebagai dampak dari kenaikan harga minyak dunia yang secara rata-rata telah melampaui asumsi APBN sebesar US$ 48 per barel. Berdasarkan penghitungan sementara, subsidi untuk solar diproyeksikan naik ke kisaran Rp 700-1000 per liter dari saat ini sebesar Rp 500 per liter.

Sehubungan dengan emiten, HMSP mencatatkan laba bersih tahun 2017 turun 0,7% YoY menjadi Rp 12,67tn. HMSP masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 4% menjadi Rp 99,09tn di tahun 2017. Selain itu, beban pokok naik sekitar 4% YoY. Selain itu. FREN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 28,35% YoY menjadi Rp 4,67tn. Beban umum dan administrasi juga tumbuh 26,72% YoY menjadi Rp 6,21tn. FREN mencatatkan rugi yang melonjak 53,09% yoy menjadi Rp 3,02tn pada 2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper