Bisnis.com, JAKARTA-Emiten pertambangan emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) masih membahas skema pendanaan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini.
Direktur Keuangan PSAB William Surnata mengatakan, perseroan selalu terbuka dengan opsi rights issue. Namun, aksi korporasi itu masih dalam tahap pembahasan.
"[Apakah realisasi rights issue pada 2018], perseroan selalu terbuka dengan opsi rights issue. Kami akan menginformasikan lebih lanjut jika sudah memiliki kepastian mengenai hal tersebut," tuturnya kepada Bisnis melalui surat elektronik.
Sebelumnya, perseroan berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) sebanyak-banyaknya 20,13 miliar lembar saham atau setara dengan US$300 juta. Dalam rapat umum pemegang saham 6 April 2017, pemegang saham sudah menyetujui rencana itu.
William menyebutkan, pada tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sekitar US$300 juta. Sumber dana berasal dari pinjaman bank dan Medium Term Notes yang diterbitkan anak usaha.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, perusahaan sudah mendaftarkan MTN IV J Resources Nusantara Tahap I Tahun 2018 senilai Rp300 miliar pada 14 Februari 2018. Tingkat kupon tetap 10,25% per tahun dan pembayaran setiap tiga bulan. Surat utang ini memiliki tenor 3 tahun.
Baca Juga
Rincian penggunaan dana capex ialah pengembangan tambang Gunung Pani di Gorontalo sekitar US$100 juta, dan pengembangan tambang Doup di Sulawesi Utara sebanyak US$200 juta. Menurut William, target produksi atau operasi tambang Pani dan Doup adalah pada semester II/2019.
“Saat ini kedua proyek tersebut masih dalam tahap pengerjaan untuk mencapai target [operasional pada semester II/2019] tersebut,” paparnya.