Bisnis.com, JAKARTA - Indeks ditutup menguat pada perdagangan Jumat lalu setelah sebelumnya sempat anjlok lebih dari 2%. Indeks Dow Jones +0.07%, S&P 500 +0.13% dan Nasdaq +0.64%.
Indeks ditopang dari sector teknologi, consumer dan healthcare. Indeks menguat setelah rilis data inflasi yang membawa investor kembali ke asset berisiko meskipun ketegangan geopolitik antara AS da Korut belum mereda. Inflasi tercatat tumbuh 1.7% YoY di bulan Juli, memang lebih rendah dari ekspektasi 1.8%.
Kenaikan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dapat membuat The Fed menunda kenaikan suku bunga. Indeks di Eropa ditutup melemah imbas dari kekhawatiran pelaku pasar terhadap konflik antara AS dan Korea Utara. Indeks di Inggris FTSE 100 -1.08% akibat pelemahan sector mining karena sentiment negative dari penurunan harga minyak. DAX -0.00%, CAC 40 -1.06% dan Stoxx 600 -1.04. Indeks di Eropa ditekan dari pelemahan sector minyak dan gas, basic materials dan financial.
Harga minyak mengalami penguatan tipis pada penutupan Sabtu pagi kemarin. Sebelumnya tercatat aktivitas pengeboran AS meningkat 3 rig ke level 768, namun dari sisi jumlah tercatat terjadi penurunan 5 rig ke level 949. Meskipun akhir minggu lalu harga minyak menguat tipis namun masih mencatatkan pelemahan mingguan akibat kekhawatiran kelebihan pasokan global.
IHSG pada perdagangan Jumat pekan lalu ditutup melemah akibat terpengaruhnya sentiment negatif dari bursa global. Sembilan sektor menjadi penekan indeks dengan sektor penekan terbesar adalah aneka industri dengan ASII melemah -1.89%.
IHSG membentuk black opening marubozu dan bearish evening star yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation. Indikator stochastic deadcross dengan RSI bergerak melemah.
Namun IHSG berkemungkinan akan mengalami rebound setelah pada perdagangan Jumat kemarin melemah. IHSG kemungkinan akan bergerak di level 5749 – 5812.
Saham yang dapat diperhatikan adalah HOKI (buy), BBNI (TB), TLKM (TB), BEST (buy), PSAB (buy), MPPA (buy).
(Selengkapnya di www.profindo.com DISCLAIMER ON)
