Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa penyedia dan penyewaan helikopter, PT Jaya Trishindo Tbk. akan melepaskan 250 juta lembar saham pada proses penawaran umum perdana perseroan. Harga saham penawaran perdana tersebut berada pada rentang Rp110-Rp125.
Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja mengungkapkan kebutuhan penggunaan helikopter sangat luas, dan kebutuhannya terus meningkat. Penggunaan helikopter juga secara konsisten dibutuhkan oleh beberapa sektor seperti pertambangan dan perkebunan.
“Untuk strategi perseroan, tahun ini kami akan menambah armada helikopter untuk memperkuat perusahaan. Kemudian, kami akan memperluas pemasaran terutama dengan menyediakan channel pemesanan online,” ungkap Edwin dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (28/2).
Edwin mengungkapkan untuk dapat memperluas jangkauan pemasaran, perusahaan tidak hanya fokus pada satu segmen pengguna. Beberapa misi yang sudah dilakukan perusahaan misalnya jasa penyewaan untuk transportasi.
Perusahaan juga menyediakan helikopter untuk membantu pemadaman api yang muncul di perkebunan atau hutan, membantu geomagnetic survei pada sektor pertambangan, dan transportasi untuk keperluan pariwisata.
Adapun, dari proses penawaran perdana saham ini, perseroan menargetkan dapat mengantongi dana segar sebesar Rp30 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja dan belanja modal pada 2018.
Saat ini, pemegang saham perusahaan yaitu PT Startel Communication sebesar 70%, dan PT Komala Tri Varia sebesar 30%. Bisnis penyewaan helikopter ditangani oleh anak usaha Jaya Trishindo yaitu PT Komala Indonesia yang 99% sahamnya dimiliki oleh Jaya Trishindo, sementara 1% sisanya dimiliki oleh Edwin Widjaja.