Bisnis.com, JAKARTA - Emiten investasi dan peritel, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. telah menggadaikan saham kepada PT Bank Mandiri Tbk. sebagai jaminan utang senilai Rp2 triliun.
Indoritel Makmur Internasional menyampaikan bahwa jaminan utang atas aset-aset perseroan manapun, dengan nilai keseluruhan tidak lebih dari 50% dari harta kekayaan setahun.
Sekretaris Perusahaan Indoritel Makmur International Kiki Yanto Gunawan mengungkapkan, aksi gadai saham itu dilakukan karena perseroan menerima pinjaman dana senilai Rp2 triliun. Indoritel pun menggadaikan saham tiga entitas anak.
Tiga saham yang digadai tersebut yakni PT Indomarco Prismatama sebanyak 443,23 juta lembar saham, saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. sebanyak 637,78 juta dan saham PT Fastfood Indonesia Tbk. sebanyak 357,52 juta.
Dalam keterbukaan informasi, Kamis (22/2/2018), Kiki menuliskan dengan mengagunkan tidak lebih dari 50% dari aktiva perseroan dalam satu tahun buku.
Hingga September 2017, nilai aset yang dimiliki oleh DNET mencapai Rp8,58 triliun. Aset tersebut terdiri dari liabilitas senilai Rp325,2 miliar dan ekuitas Rp8,26 triliun.
Baca Juga
Nilai pendapatan Indoritel per September 2017 mencapai Rp39,56 miliar, tumbuh 168% dari posisi Rp14,75 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, pendapatan yang tidak dapat dialokasikan senilai Rp81,29 miliar.
Dari sisi komponen laba entitas asosiasi terdapat penurunan tajam dari posisi Rp252,32 miliar pada September 2016, menjadi Rp81,29 miliar pada September 2017. DNET juga mencatatkan peningkatan beban penjualan yang cukup tinggi.
Beban penjualan DNET pada September 2017 senilai Rp33,81 miliar, naik 212% dari posisi Rp10,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, nilai laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp46,59 miliar, turun dari posisi Rp241,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.