Bisnis.com, JAKARTA – Stok minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari Malaysia dilaporkan mengalami penurunan pada Januari 2018.
Berdasarkan data Malaysian Palm Oil Board (MPOB), stok minyak kelapa sawit Malaysia pada periode Januari 2018 turun 6,75% menjadi 2,55 juta ton dari bulan sebelumnya sebesar 2,73 juta ton.
Adapun, stok minyak sawit olahan mengalami penurunan 8,37% menjadi 973.695 ton dari periode Desember sebanyak 1,06 juta ton. Penurunan stok tersebut mengindikasikan adanya peningkatan ekspor.
“Ekspor tercatat naik 6,01% menjadi 1,51 juta ton, lebih tinggi dari periode Desember sebanyak 1,43 juta ton, papar MPOB yang melansir informasi dari The Star.
Sementara dari segi produksi, MPOB mengatakan bahwa output CPO telah turun 13,49% menjadi 1,59% ton pada Januari dari 1,83 juta ton yang tercatat pada Desember 2017.
Produksi palm kerneil oil (PKO) juga turun 10,03% menjadi 418.422 ton pada Januari dari 465.062 ton pada bulan sebelumnya.
Baca Juga
Kendati stok CPO di negara produsen terbesar kedua di dunia tersebut menurun, terpantau harga CPO masih melemah, menyusul tekanan dari penguatan mata uang ringgit.
Harga CPO kontrak terkaktif April 2018 tercatat turun 11 poin menjadi 2.543 ringgit per ton pada penutupan perdagangan Senin (12/2/2018) di Bursa Malaysia Derivatives Exchange.
Sementara itu, mata uang ringgit yang digunakan dalam perdagangan komoditas perkebunan ini telah diapresiasi 2% terhadap dolar AS sepanjang tahun ini, mencapai 3,9395 per Jumat (9/2).