Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Jual Meluas, IHSG Lanjut Merosot di Awal Dagang

Aksi jual yang meluas di seluruh pasar global masih menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki perdagangan hari kedua berturut-turut. IHSG langsung merosot lebih dari satu persen pada awal perdagangan hari ini, Selasa (6/2/2018).
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang layar elektronik perdagangan saham di Jakarta, Selasa (16/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang layar elektronik perdagangan saham di Jakarta, Selasa (16/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual yang meluas di seluruh pasar global masih menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki perdagangan hari kedua berturut-turut. IHSG langsung merosot lebih dari satu persen pada awal perdagangan hari ini, Selasa (6/2/2018).

IHSG hari ini dibuka dengan pelemahan 1,28% atau 84,48 poin di level 6.505,19 dan merosot 1,44% atau 95,03 poin ke level 6.494,64 pada pukul 09.11 WIB.

Pada perdagangan Senin (5/2), IHSG berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,59% atau 39,14 poin di posisi 6.589,67.

Sebanyak 17 saham bergerak menguat, 194 saham bergerak melemah, dan 360 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor industri dasar (-2%), tambang (-1,89%), dan properti (-1,73%).

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis27 melorot 1,52% atau 9,06 poin ke 586,79 pada pukul 09.12 WIB, setelah dibuka turun 0,15% atau 0,87 poin di posisi 595,85.

Binaartha Sekuritas memprediksi koreksi masih akan berlanjut pada perdagangan indeks hari ini.

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 0,60% di level 6589.675 pada 5 Februari 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6537.330 dan 6484.984.

Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6627.236 dan 6664.796. Berdasarkan indikator daily, MACD masih berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI menuju ke area jenuh beli.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau juga memerah pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-2,76%), indeks FTSE KLCI Malaysia (-2,64%), dan indeks PSEi Filipina (-2,27%).

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia bersiap menghadapi pelemahan di hari kedua pada perdagangan hari ini, menyusul aksi panic selling di bursa saham AS yang menyebabkan indeks Dow Jones merosot.

Aksi jual meluas lebih cepat menjelang akhir perdagangan di bursa AS, dengan Dow Jones tenggelam lebih dari 800 poin dalam hitungan 15 menit. Indeks Volatilitas Cboe, yang dikenal sebagai VIX, meningkat dua kali lipat ke tingkat level tertinggi dalam 2,5 tahun.

Sejumlah ahli finansial dibuat kebingungan untuk menjelaskan pergerakan dalam waktu singkat ini. Kecemasan sudah muncul sebelumnya menyusul prospek kebijakan moneter, dengan pasar saham tertekan oleh lonjakan imbal hasil obligasi.

Meskipun pasar saham mengalami pelemahan terburuk, beberapa investor terbesar tetap optimistis. Ray Dalio, pendiri hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates, mengatakan penurunan besar tersebut hanya merupakan koreksi kecil dan ada banyak modal yang menunggu untuk masuk dan melakukan pembelian saham.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

HMSP

-2,66%

BBRI

-2,91%

BBCA

-2,00%

BMRI

-1,85%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

AGRS

+16,20%

KPIG

+1,48%

INRU

+8,97%

MINA

+2,27%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper