Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berhasil meraih kembali momentumnya pada perdagangan pagi ini, Jumat (2/2/2018), seiring berlanjutnya depresiasi nilai tukar yen terhadap dolar AS.
Padahal, karet sempat terbebani sentimen negatif dari kenaikan jumlah cadangan di China dan Jepang.
Harga karet untuk pengiriman Juli 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), menguat 0,98% atau 1,90 poin ke level 195,40 yen per kilogram (kg) pada pukul 10.29 WIB.
Sebelumnya, pergerakan harga karet kontrak Juli dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,47% atau 0,90 poin di posisi 192,60. Pada perdagangan Kamis (1/2), komoditas ini berhasil membukukan rebound dengan kenaikan 0,31% atau 0,60 poin di posisi 193,50 yen per kg.
Menurut Kazuhiko Saito, analis dari perusahaan broker Fujitomi, harga karet di bursa Tocom terdampak kenaikan jumlah cadangan karet di China dan Jepang.
Cadangan karet China yang dimonitor Shanghai Futures Exchange meningkat 0,9% pekan lalu ke level 419.310 ton. Adapun Asosiasi Perdagangan Karet Jepang mencatat peningkatan cadangan karet sebesar 8,2% ke level 13.307 ton.
Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,21% atau 0,23 poin ke posisi 109,63 per dolar AS pada pukul 10.34 WIB, pelemahan di hari ketiga berturut-turut. Pada Kamis (1/2), yen berakhir melemah 0,19% atau 0,21 poin di posisi 109,40.
Seperti diketahui, pergerakan harga karet biasanya berbanding terbalik dengan yen. Pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi meningkat.
Sejalan dengan karet, harga minyak WTI kontrak Maret 2018 menguat 0,47% atau 0,31 poin ke US$66,11 per barel pada pukul 10.24 WIB.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
2/2/2018 | 195,40 | +0,98% |
1/2/2018 | 193,50 | +0,31% |
31/1/2018 | 192,90 | -1,33% |
30/1/2018 | 195,50 | -1,31% |
29/1/2018 | 198,10 | -3,41% |
Sumber: Bloomberg