Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terseret Penurunan Margin, Nilai Pasar Alibaba Merosot US$30 Miliar

Saham Alibaba Group Holding Ltd. mengalami penurunan terbesar dalam 18 bulan. Nilai pasar raksasa teknologi asal China ini pun terpangkas sekitar US$30 miliar, setelah investasi pada aset konvensional (brick-and-mortar asset) dan media digital menekan margin laba pada kuartal empat tahun lalu.
Alibaba/alibabagroup.com
Alibaba/alibabagroup.com

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Alibaba Group Holding Ltd. mengalami penurunan terbesar dalam 18 bulan. Nilai pasar raksasa teknologi asal China ini pun terpangkas sekitar US$30 miliar, setelah investasi pada aset konvensional (brick-and-mortar asset) dan media digital menekan margin laba pada kuartal empat tahun lalu.

Alibaba melaporkan pendapatan yang melampaui perkiraan analis, serta menaikkan proyeksi pertumbuhannya untuk 12 bulan yang berakhir pada Maret menjadi 55%-56%.

Meski demikian, operating margin perusahaan menyusut menjadi 31% pada kuartal terakhir dari 39% setahun sebelumnya. Saham Alibaba pun berakhir turun 5,9%, penurunan paling tajam sejak Juni 2016, pada perdagangan Kamis (1/2) di New York.

Alibaba juga akan membeli 33% saham Ant Financial, juga dikenal bernama Alipay, sekaligus membantu peluang initial public offering (IPO) perusahaan teknologi finansial (tekfin) tersebut.

Ant Financial telah mengalami serangkaian kemunduran baru-baru ini. Ekspansinya di Amerika Serikat (AS) terpukul oleh gagalnya kesepakatan untuk MoneyGram International Inc. Sementara itu, bisnisnya di China menghadapi pengawasan yang lebih ketat dari pihak regulator berikut meningkatnya persaingan dari Tencent Holdings Ltd.

“Akuisisi saham Ant Financial ini bisa menjadi persiapan untuk potensi IPO,” kata Steven Zhu, analis Pacific Epoch yang berbasis di Shanghai, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (2/2/2018).

Dengan nama resminya Zhejiang Ant Small & Micro Financial Services Group Co, Ant Financial mengoperasikan Alipay serta money market funds dan credit scoring. Perusahaan ini berbasis di Hangzhou, China, seperti halnya Alibaba.

Pernah mendominasi di China, porsi pembayaran online Alipay di negara tersebut telah merosot menjadi 54% pada akhir September, di tengah meningkatnya platform WeChat Tencent, menurut perusahaan riset Analisa Internasional.

Menanggapi margin yang lebih rendah, Chief Financial Officer Alibaba Maggie Wu mengatakan investor tidak boleh menyamakan margin yang lebih rendah dengan laba lebih rendah, karena keseluruhan bisnis berkembang.

“Kami membuat ‘kue’ menjadi jauh lebih besar. Mana yang Anda pilih, 60% dari sebuah apel atau 40% dari sebuah melon,” ujar Wu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper