Bisnis.com, JAKARTA - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun ini diprediksi bakal terus melaju kencang dengan rekor baru. Ada tiga sektor yang diyakini akan menopang laju IHSG, yakni perbankan, pertambangan, dan konsumsi.
Analis PT Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan, emiten bank memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja indeks yakni sekitar 30%. Artinya, jika harga saham emiten bank jeblok maka potensi penurunan IHSG juga cukup besar.
"Untuk tahun ini penopang IHSG masih sektor finance yang utama, karena pengaruh langsungnya memang cukup besar ke IHSG," kata dia saat dihubungi, Senin (29/1/2018).
Untuk sektor pertambangan, perbaikan disebabkan oleh meningkatnya harga sejumlah komdoditas seperti batu bara, minyak, serta kelapa sawit.
Apalagi, kelapa sawit mendapat katalis positif setelah Indonesia memenangkan sengketa biodiesel dengan Uni Eropa di organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO).
"Selain itu konsumer juga akan memberi kontribusi besar terhadap IHSG," ujar Kiswoyo.
Baca Juga
Analisa serupa dipaparkan oleh PT Samuel Sekuritas Indonesia yang dalam risetnya memaparkan bahwa perbankan, konsumer, sektor otomotif, batu bara, serta minyak dan gas bakal mendongkrak IHSG pada tahun ini.
Diantara sektor big chap, analisis teknikal Samuel Sekuritas meyakini perbankan dan konsumer masih akan mendorong kenaikan IHSG. Peran kedua sektor ini diyakini lebih besar dibandingkan pengaruh dari emiten rokok.
Adapun untuk sektor berbasis komoditas, batu bara masih akan terus membaik dan diikuti oleh kenaikan di sektor metal. Adapun sektor minyak dan gas berpotensi menurun, serta sektor crude palm oil (CPO) cenderung flat.
Samuel Sekuritas memprediksi akan ada koreksi IHSG pada kuartal III/2018 atau memasuki semester II/2018. Namun secara umum kondisi IHSG akan sangat positif dengan prediksi mencapai Rp6.900 pada akhir tahun ini.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menilai, ada tiga sektor utama yang bakal menopang kinerja IHSG sepanjang tahun ini. Yakni perbankan, konsumen, serta pertambangan.
Emiten bank pada tahun lalu memang menjadi penopang utama IHSG sehingga mampu mencatatkan rekor baru. Menurutnya fenomena tersebut akan berulang pada tahun ini dengan diiringi kinerja positif pada sektor pertambangan dan konsumer.
"Kinerja emiten yang bermain di barang konsumsi akan bagus pada tahun ini. Termasuk juga sektor ritel. Untuk sektor pertambangan pemulihan kinerja telah terjadi sejak tahun lalu," kata dia.