Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) melaporkan sepanjang 2017 total Asset Under Management (AUM) Reksa Dana mencapai Rp45,4 triliun atau tumbuh sebesar 42,3% secara year on year.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan industri reksa dana yang tumbuh sebesar 32,5% secara year on year.
Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa menyebutkan untuk total dana kelolaan, termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan PDNI, pada akhir 2017 mencapai Rp51 triliun.
"Pada akhir tahun 2017 Mandiri Investasi mencatatkan rekor tertinggi perusahaan dengan total dana kelolaan mencapai hampir Rp51 triliun," ujarnya pada paparan Market Outlook 2018 Mandiri Investasi di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Dengan pencapaian AUM Reksa Dana tersebut, market share Mandiri Investasi di industri reksa dana mencapai 10% dan berhasil menempati posisi pertama di peringkat AUM Industri Reksa Dana Nasional.
Selain reksa dana konvensional, Mandiri Investasi telah meluncurkan produk investasi alternatif yaitu produk sekuritisasi bernama KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi dengan size sebesar Rp2 triliun.
Alvin mengatakan minat investor dalam melakukan investasi pada produk alternatif seperti KIK EBA cukup besar.
"Oversubscribe mencapai 2,5 kali pada penawaran umum yang lalu," katanya.