Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Asia menguat menuju level tertinggi barunya sepanjang masa di tengah optimisme seputar pertumbuhan global.
Indeks Topix Jepang menguat 0,6% pada pukul 9.26 pagi waktu Tokyo (pukul 07.26 pagi WIB) awal perdagangan hari ini, Senin (15/1/2018), sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3% dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5%.
Pada saat yang sama, indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,6%, memperpanjang lonjakan tahun ini menjadi sebesar 4,7% sekaligus bergerak menuju rekor terbarunya.
Sementara itu, indikator bursa berjangka S&P 500 naik 0,2%. Indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) tersebut mencatatkan all-time high dengan penguatan 0,7% pada perdagangan Jumat (12/1) dan telah naik 4,2% sepanjang tahun ini.
Dilansir Bloomberg, bursa saham Jepang menguat bahkan setelah kinerja mata uang yen terapresiasi dalam sepekan terakhir. Penguatan bursa Jepang ditopang saham Softbank Group yang mendapatkan keuntungan dari spekulasi listing unit mobile-nya.
Di sisi lain, dolar AS mempertahankan pelemahan seperti yang dialami pekan lalu akibat terbebani penguatan mata uang euro. Euro tetap berada di kisaran level tertingginya dalam tiga tahun karena spekulasi pengurangan stimulus oleh bank sentral seiring dengan membaiknya ekonomi di kawasan tersebut.
Perbaikan dalam ekonomi global menopang sentimen pasar pada awal 2018. Data penjualan ritel memacu optimisme ekonomi Amerika dan JPMorgan Chase & Co mengisyaratkan bahwa undang-undang pemangkasan pajak baru-baru ini akan mendongkrak performa korporasi.
Data pertumbuhan dari China akan sangat dicermati pasar pekan ini, bersamaan dengan pembicaraan untuk membentuk pemerintah koalisi di Jerman, menyusul tanda-tanda kemajuan pekan lalu. China akan merilis data PDB kuartal keempat 2017, serta produksi industri dan penjualan ritel pada Kamis (18/1).
Para pengelola dana juga akan menilai progres pada korporasi Amerika pekan ini dengan rilis laporan keuangan lebih lanjut, di antaranya Bank of America Corp. dan Goldman Sachs Group Inc.