Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan laboratorium dan klinik kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. telah merealisasikan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana senilai Rp230,4 miliar per 31 Desember tahun lalu.
Corporate Secretary PT Prodia Widyahusada Tbk. dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan dalam penawaran umum saham perdana pada 7 Desember 2016 perseroan mendapatkan dana segar senilai Rp1,14 triliun.
Dari jumlah tersebut, emiten berkode PRDA ini menghabiskan dana senilai Rp146,78 miliar untuk pengembangan jaringan outlet. Rinciannya adalah sewa outlet Rp19,22 miliar, pembelian bangunan Rp93,48 miliar, pengadaan aset untuk operasional Rp20,45 miliar, dan renovasi outlet Rp13,62 miliar.
Pengeluaran untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan perseroan tercatat mencapai Rp29,7 miliar, dengan rincian nettapp storage untuk infrastruktur IT senilai Rp609,4 juta, pembuatan IT Security Road Map Rp651,75 juta, perangkat next generation firewall Rp3,99 miliar, peremajaan alat Rp9,34 miliar, dan pengembangan pemeriksaan Rp15,1 miliar.
Adapun untuk modal kerja perseroan menghabiskan dana senilai Rp53,91 miliar. Dengan demikian, sisa dana yang tersisa dari hasil penawaran umum tersebut senilai Rp918,22 miliar.
Hingga kuartal III/2017, perusahaan tersebut membukukan laba bersih senilai Rp98,91 miliar, naik sebesar 238% dibandingkan capaian pada peridoe yang sama pada 2016 yang hanya senilai Rp29,22 miliar.
Kinerja tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar 10,17% menjadi Rp1,04 triliun sampai kuartal III/2017 dibandingkan dengan Rp945,65 miliar pada periode yang sama 2016.