Bisnis.com, JAKARTA – Olein dan kopi akan menjadi komoditas andalan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) di 2018 seiring dengan peluang yang besar untuk diperdagangkan.
Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa konsentrasi BBJ pada 2018 akan lebih mengandalkan olein dan kopi. Pasalnya, sumber dari kedua komoditas tersebut ada di Indonesia.
“Kami paling mengandalkan olein dan kopi karena source nya ada di sini [Indonesia],” ungkap Paulus dalam acara “Kinerja Pasar dan Produk yang Diperdagangkan di JFX, Rabu (10/1/2018).
Paulus menambahkan, kedua komoditas memiliki fluktuasi harga yang tinggi yang dapat melajukan pergerakan pasar.
Seperti diketahui, olein yang lebih dikenal sebagai minyak goreng merupakan hasil olahan dari crude palm oil (CPO) dimana Indonesia merupakan negara produsen sekaligus eksportir terbesar di dunia. Adapun pada komoditas kopi, Indonesia merupakan produsen terbesar keempat di dunia.
Berdasarkan data dari BBJ, pada 2017 volume transaksi pada perdagangan multilateral mengalami kenaikan hingga 23,57% menjadi 1.090.782 lot dari 882.755 lot yang dicapai pada 2016. Angka ini lebih tinggi dari target internal sebesar 1.010.000 lot.
Sementara itu, berbeda dengan perdagangan multilateral, perdagangan Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) atau bilateral justru mengalami penurunan hingga 9% menjadi 4.400.000 lot dari tahun sebelumnya sebesar 4.800.000 lot.
Angka tersebut terealisasi lebih rendah dari target internal sebesar 4.800.000 lot atau yang merupakan target tahunan yang stagnan. Secara keseluruhan, pada 2017, perdagangan berjangka komoditas di BBJ mengalami penurunan 3,21%.
Paulus menuturkan bahwa kopi memiliki kontribusi hingga 40%, meski turun 4% dari tahun lalu. Sementara emas memberi kontribusi hingga 39% atau stagnan dari tahun sebelumnya.
Adapun olein berkontribusi 16%, naik 3% dari 13% pada tahun 2016. Sementara kakao berkontribusi 5%, naik 1% dari tahun sebelumnya.