Bisnis.com, JAKARTA - Saham Blackberry Ltd. naik ke posisi tertinggi dalam 4 tahun terakhir setelah perusahaan tersebut menandatangani kerja sama pengembangan teknologi self-driving dengan Baidu Inc., perusahaan asal China.
Para analis dan investor tengah menanti apa saja yang akan dibahas dalam kesepakatan yang dilakukan kemarin. Reuters melansir, Kamis (4/1/2018), kerja sama ini dilakukan menyusul perjanjian serupa antara Qualcomm Inc., Denso, dan Aptiv Plc yang akan mengembangkan teknologi self-driving menggunakan software QNX milik Blackberry, yang ditargetkan mulai mencatatkan pendapatan pada 2019.
Saham Blackberry naik 13% di bursa saham Toronto menjadi 16,95 dolar Kanada. Posisi tersebut menjadi pertumbuhan tertinggi dalam sehari sejak April 2017 dan yang level penutupan terbesar sejak Maret 2013.
Blackberry dan Baidu menyatakan akan mengintegrasikan software smartphone CarLife milik Baidu, yang digunakan untuk menghubungkan berbagai mobil di China, dan sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang juga milik Baidu dengan peta berdefinisi tinggi serta platform hiburan kepunyaan Blackberry.
Para analis dan investor memperkirakan QNX bisa menjadi teknologi kunci di industri ini. QNX akan menjadi sistem operasi bagi Apollo, sebuah platform self-driving yang diumumkan Baidu pada April 2017 dan digadang-gadang sebagai Android-nya industri kendaraan tanpa pengemudi.
"Peluangnya ada di seluruh dunia, teknologi ini ditujukan untuk pasar yang sangat besar dan saya rasa ini akan menjadi kemenangan yang solid bagi Blackberry," ujar analis CIBC Capital Markets Todd Coupland.
Apollo sudah menjalin kemitraan dengan sejumlah pabrikan besar, termasuk Ford Motor Co., Hyundai Motor Group, dan beberapa perusahaan China.
QNX sudah lama digunakan untuk menjalankan konsol hiburan di mobil. Belum lama ini, Blackberry mengembangkan software itu agar bisa digunakan di cip komputer canggih untuk mobil yang memiliki banyak sistem keamanan.