Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) tengah mengkaji penerbitan surat utang medium term notes (MTN) sebesar Rp200 miliar untuk ekspansi usaha.
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto mengatakan surat utang yang akan diterbitkan bersifat terbatas untuk diserap investor tertentu. Saat ini, Djakarta Lloyd tengah mencari penasihat keuangan sebelum menerbitkan MTN. "Ini perlu kajian karena perlu ada rating. Jadi kami perlu kajian bersama konsultan," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (2/1/2018).
Menurut Suyoto, MTN yang diterbitkan perseroan bakal ditawarkan ke sejumlah investor dari kalangan dana pensiun maupun perusahaan keuangan lainnya.
Dia menyebut, penerbitan MTN bakal menjadi tonggak baru bagi perseroan karena opsi pendanaan kian beragam selepas restrukturisasi utang lewat skema penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Sebagaimana diketahui, Djakarta Lloyd juga telah mendapat dana segar dari anggaran negara lewat penyertaan modal negara (PMN) tunai sebesar Rp350 miliar.
Perusahaan yang didirikan pada 1951 itu juga mendapat PMN nontunai senilai Rp379,3 miliar. Suyoto menyebut, perseroan juga telah mendapat komitmen pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. untuk penambahan armada kapal.
Baca Juga
Sebelumnya, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang belum menjadi perusahaan terbuka juga telah menerbitkan MTN. Bisnis.com mencatat, Perum Perikanan Indonesia (Perindo) telah menerbitkan sebesar Rp200 miliar dalam dua seri di Desember 2017.
Sebelumnya di Agustus 2017 PT Nindya Karya (Persero) juga menerbitkan MTN sebesar Rp300 miliar bertenor tiga tahun.