Bisnis.com, JAKARTA – PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) masih berminat untuk masuk ke bidang pembangkit listrik tenaga surya. Perseroan kini tengah menunggu tender dari PT PLN (Persero) dibuka.
Corporate Secretary PT Terregra Asia Energy Tbk. Christin Soewito mengungkapkan untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sampai dengan saat ini PLN sendiri belum ada tender. “Perseroan baru memasukkan PQ [pra kualifikasi],” katanya saat dihubungi, Selasa (28/11/2017).
Dia menambahkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun depan saat ini masih dalam proses. Pasalnya, rencana kerja dan anggaran biaya 2018 juga masih dalam proses sehingga dia belum bersedia untuk mengungkapkan nilainya.
Christin menambahkan untuk 4 proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang ditargetkan tuntas pada 2019, pembebasan lahan sudah selesai dan saat ini tengah memasuki tahap konstruksi. “Sementara untuk 4 proyek PLTMH yang ditargetkan tuntas pada 2021, pembebasan lahan sedang dilakukan,” katanya.
Berdasarkan laporan keuangan Januari-September 2017 perseroan yang dipublikasikan 31 Oktober 2017 menunjukkan ada 4 proyek yang tengah memasuki proses desain rekayasa pengadaan dan konstruksi (engineering procurement and construction/EPC).
Keempat proyek tersebut adalah PLTMH Batang Toru-3, PLTMH Sisira, PLTMH Raisan Huta Dolok dan PLTMH Raisan Naga Timbul.
Pada 6 September 2016, anak usaha perseroan PT Berkah Alam Lestari Energi (BALE) melakukan perjanjian dengan China Energy Engineering Group Guangxi Electric Power Design Institute Co. Ltd. di bidang EPC dengan nilai kontrak US$25,69 juta untuk proyek PLTMH Batang Toru-3.