Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja saham PT Rimo International Lestari Tbk. (RIMO) kembali naik seiring adanya rumor bahwa rencana pemegang saham akan membeli di atas harga pasar.
Dalam pembukaan perdagangan harian, Rabu (15/11/2017) pukul 10.25 WIB, harga saham RIMO sudah naik 24 poin atau 12,5% menjadi Rp214 per saham. Padahal, dalam sebulan terakhir saham RIMO telah terjun bebas dari level Rp600 menuju Rp100 per saham.
Penurunan saham itu sejalan dengan reaksi pasar, pasca pemilik RIMO, Benny Tjokrosaputro mengurangi porsi kepemilikan di RIMO. Sebagian investor bertanya, kenapa pemegang saham sendiri menjual saham yang dipunya? Apakah RIMO sedang mengalami masalah, sehingga pemegang saham menjual haknya?
Ketika Benny melakukan aksi profit taking dari perusahaan yang dimiliki, pasar sempat panik dan melakukan aksi jual sehingga harga saham RIMO anjlok. Benny pun menyampaikan, bahwa penjualan saham tersebut sesuai dengan mekanisme pasar. "Karena sudah harga naik, makanya saya jual, hanya ambil untung biasa," ungkap Benny saat dihubungi Bisnis.
Kali ini, muncul rumor di pasar yang tersebar melalui media sosial, bahwa pemegang saham siap menawarkan solusi beli dengan garansi, pemegang saham ritel tidak akan mengalami kerugian. Hembusan isu di pasar, saham RIMO akan dibeli di harga sekitar Rp200-Rp210 per saham.
Saat dikonfirmasi Bisnis via telepon selular terkait rencana pembelian tersebut, Benny mengeluarkan suara tawa dan tidak menepis informasi tersebut. Dia mengungkapkan, siap membeli bila ada peraturan yang memperbolehkan hal tersebut.
"Ini bukan masalah mahal murah.. Aturannya, bukannya pemegang saham mayoritas tidak boleh sembarang beli dari market? Kalau boleh saya beli," ungkap Benny.
