Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan bongkar muat PT ICTSI Jasa Prima Tbk masih membukukan defisiensi modal sebesar US$67,75 juta per September 2017. Jasa Prima bakal menempuh sejumlah langkah guna mengatasi defisiensi modal mulai dari pembenahan usaha hingga bantuan dari perusahaan induk.
Berdasarkan laporan keuangan Jasa Prima yang dikutip Bisnis.com, Senin (6/11/2017), perseroan meraup pendapatan sebanyak US$5,87 juta dalam periode Januari-September 2017 atau naik 12,6% secara tahunan. Perusahaan bersandi saham KARW itu juga masih bisa mencetak laba sebanyak US$1,74 juta.
Manajemen KARW menuturkan, untuk mengatasi defisiensi modal, perseroan bakal memperbaharui kontrak plugging and monitoring terhadap peti kemas berpendingin. Segmen plugging hingga September 2017 memang mencatat pertumbuhan pesat, yakni tumbuh 66% menjadi US$832.868.
KARW juga berniat menggenjot volume bongkar muat dengan cara mengejar negosiasi kepada beberapa perusahaan pelayaran untuk memperoleh penyandaran tidak terjadwal (adhoc call). Jasa Prima juga serta menjajaki peluang untuk mendapatkan penyandaran terjadwal (window contract) dengan beberapa perusahaan pelayaran.
Di samping itu, manajemen juga berupaya untuk menyediakan/menyewakan reachstacker dan truk kepada sesama perusahaanbongkar muat atau terminal yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok selama jangka waktu operasional.
Di samping menggenjot kegiatan pemasaran, KARW juga bakal meminimalisasi biaya operasional untuk meningkatkan efisiensi. Terakhir, langkah yang akan ditempuh untuk mengatasi defisiensi modal adalah memperoleh pembiayaan dari induk, yakni International Container Terminal Services Inc.
Menurut manajemen, pembiayaan dari ICTSI Inc akan digunakan untuk membantu perseroan dalam memenuhi kewajiban keuangan ketika jatuh tempo. ICTSI Inc juga berkomitmen untuk menyediakan dana lebih yang dibutuhkan Perusahaan agar dapat beroperasi secara berkelanjutan.