Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Divestasi Anak Usaha, Ini Alasan MLIA Tinggalkan Industri Keramik

PT Mulia Industrindo Tbk. memutuskan untuk mengakhiri bisnis keramik dengan melepas anak usaha PT Muliakeramik Indahraya kepada PT Eka Gunatama Mandiri senilai Rp425 miliar.
Pengunjung beraktivitas di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (20/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (20/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA--PT Mulia Industrindo Tbk. memutuskan untuk mengakhiri bisnis keramik dengan melepas anak usaha PT Muliakeramik Indahraya kepada PT Eka Gunatama Mandiri senilai Rp425 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (25/10/2017), emiten berkode saham MLIA ini menjelaskan bahwa pada 23 Oktober 2017, perseroan menandatangani akta pengalihan saham sebanyak 799,2 juta saham atau setara 99,9% kepemilikan di Muliakeramik kepada Eka Gunatama.

Adapun, kedua pihak terafiliasi. Pembeli, yaitu Eka Gunatama, merupakan pemegang saham utama MLIA dengan kepemilikan 43,11%.

"Nilai transaksi sebesar Rp425 miliar," mengutip keterbukaan informasi tersebut.

Selain itu, tujuan transaksi ini adalah agar MLIA mendapatkan dana segar untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan.

Kondisi keuangan perseroan kurang menguntungkan, yang tercermin dari kapasitas industri keramik yang melebihi permintaan. 

Total kapasitas industri keramik nasional diperkirakan mencapai 570 juta m2, sedangkan tingkat konsumsi hanya 350 juta m2 pada tahun lalu.

Hal tersebut mengindikasikan tingkat penyerapan industri keramik hanya sebesar 60% dari total kapasitas produksi nasional.

"Kondisi ini memberikan dampak negatif terhadap keuangan perseroan," ungkap manajemen MLIA.

Perseroan membukukan rugi Rp82,1 miliar pada paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan laba Rp65,4 miliar.

Adapun, pada periode serupa, pendapatan perseroan hanya naik tipis dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3 triliun.

Beban pokok penjualan meningkat dari Rp2,3 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp2,5 triliun pada semester I/2017.

Setelah divestasi ini, perseroan juga akan berfokus pada entitas anak PT Muliaglass karena industri yang digeluti anak usaha ini cenderung tumbuh stabil.
Kendati demikian, dengan divestasi tersebut, aset MLIA akan tergerus sekitar 40%.

Ke depan, MLIA akan fokus ke industri kaca, khususnya produk kaca lembaran, botol kemasan, glass block, dan kaca pengaman otomotif.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper