Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Provident Agro Tbk (PALM) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp25 per lembar saham atau setara dengan Rp 177,99 miliar dari saldo laba perseroan pada 2016.
Dalam siaran pers, Presiden Direktur PALM Tri Boewono mengatakan, pembagian dividen tunai merupakan komitmen perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai kepada para pemegang saham. Hal ini sejalan dengan performa kinerja keuangan yang positif.
“Kami berharap pembagian dividen tunai ini dapat memberikan manfaat yang optimal kepada para pemegang saham. Ke depan, kami akan terus menjaga kinerja positif perusahaan melalui strategi bisnis yang tepat dan terukur,” ujarnya dalam RUPSLB PALM di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Tahun lalu, Provident Agro mendapatkan laba bersih sebesar Rp 219,10 miliar. Artinya, pemberian dividen mencakup 81,24% dari total pembukuan laba bersih 2016.
Pada semester I/2017, PALM mengantongi pendapatan sebesar Rp382,59 miliar, turun 34,60% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp585,01 miliar. Adapun laba bersih anjlok 91,03% menuju Rp51,29 miliar dari semester I/2016 senilai Rp572,16 miliar.
Sekretaris Perusahaan PALM Devin Antonio Ridwan menuturkan, kondisi perusahaan saat ini masih solid. Oleh karena itu, manajemen ingin memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham.
Baca Juga
Untuk mendukung rencana bisnis jangka panjang, Provident Agro dan anak usahanya PT Sarana Investasi Nusantara (SIN) telah melepas kepemilikan saham dalam PT Agrisentra Lestari (ASL) yang berlokasi di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
PT ASL dijual kepada kepada PT Muko Muko Indah Lestari (MMIL) dan Kiki Indriyanto pada 11 September 2017 dengan nilai Rp62,42 miliar. Dana hasil penjualan saham ASL akan digunakan untuk memperkuat arus kas dan mendukung rencana bisnis Provident Agro ke depannya.
Devin menambahkan, perseroan berkomitmen menjaga kinerja bisnis yang sehat melalui strategi terukur, yakni dengan tetap fokus meningkatkan produktivitas dan profitabilitas kebun existing.
"Kami yakin bisnis PALM akan terus bertumbuh secara optimal dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” tuturnya.