Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Nestle Melonjak, Indeks Stoxx Ditutup Menguat Tipis

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,03% atau 0,13 poin ke level 384,03, setelah diperdagangkan pada kisaran 383,47-384,62. Adapun indeks DAX Jerman menguat 0,1% dan IBEX Spanyol turun 0,3%.
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (26/9/2017), ditopang oleh kenaikan saham terkait minyak dan Nestle

Namun, investor tetap berhati-hati karena masih adanya ketegangan antara AS dan Korea Utara, sementara mereka menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai apakah suku bunga AS akan naik pada bulan Desember.

Petunjuk mengenai lintasan suku bunga dapat dilihat setelah penutupan pasar ketika Gubernur Federal Reserve Janet Yellen memberikan pidato mengenai inflasi dan kebijakan moneter di Ohio.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,03% atau 0,13 poin ke level 384,03, setelah diperdagangkan pada kisaran 383,47-384,62. Adapun indeks DAX Jerman menguat 0,1% dan IBEX Spanyol turun 0,3%.

Perusahaan minyak besar Royal Dutch Shell dan Eni menguat masing-masing 1% dan 0,4% kenaikan harga minyak mentah, sehingga memperkuat harapan bahwa sektor perminyakan dapat mencatat penguatan. Sebelumnya, sektor ini menjadi sektor dengan kinerja terburuk sepanjang tahun 2017.

"Selama beberapa tahun terakhir, (perusahaan) minyak besar perlahan tapi pasti telah bersiap untuk menurunkan harga minyak lebih rendah," kata William Hamlyn, analis investasi Manulife Asset Management, seperti dilansir Reuters.

Namun, sektor energi berbalik negatif dalam perdagangan sore setelah harga minyak mentah menyerah pada aksi ambil untung setelah mencapai level tertinggi 26 bulan di awal sesi.

Nestle memberikan kenaikan terbesar pada indeks Stoxx dengan penguatan 1,8% setelah emiten makanan kemasan terbesar di dunia tersebut menetapkan target margin laba untuk pertama kalinya, merespons perlambatan industri dan tekanan dari investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper