Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Topix Rebound, Nikkei 225 Masih Terbebani Yen

Indeks Topix Jepang berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (6/9/2017), sementara indeks Nikkei 225 masih terbebani penguatan mata uang yen.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Topix Jepang berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (6/9/2017), sementara indeks Nikkei 225 masih terbebani penguatan mata uang yen.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan pelemahan 0,62% atau 9,94 poin di level 1.580,77 dan berakhir naik tipis 0,08% atau 1,29 poin di posisi 1.592.

Dari 2.018 saham pada indeks Topix, 1.161 saham di antaranya menguat, 746 saham melemah, dan 111 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,14% atau 27,84 poin di level 19.357,97, setelah dibuka dengan pelemahan 0,51% atau 99,75 poin di posisi 19.286,06.

Sebanyak 107 saham menguat, 113 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang drop 2,49% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei hari ini, diikuti Tokyo Electron Ltd.. (-1,92%) dan SoftBank Group Corp. (-0,48%).

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut menguat 0,16% atau 0,17 poin ke posisi 108,64 per dolar AS pada pukul 14.28 WIB, setelah pada Selasa (5/9) berakhir terapresiasi 0,83% di posisi 108,81.

Dilansir Bloomberg, indeks Topix berakhir dengan sedikit kenaikan setelah saham Recruit Holdings Co. menguat 7,8%, sehingga memberikan dorongan terbesar kepada indeks acuan tersebut menjelang penyertaannya dalam indeks Nikkei 225 Stock Average.

Baik indeks Topix maupun Nikkei 225 sempat melemah di awal sesi perdagangan akibat berlanjutnya penguatan yen di tengah kekhawatiran geopolitik seputar ambisi nuklir Korea Utara.

“Saham (Topix) naik setelah melemah sebelumnya. Ini mungkin karena yen menguat di Tokyo dan imbal hasil obligasi AS telah berhenti turun. Namun begitu, investor masih bersikap wait and see di tengah kekhawatiran atas isu Korea Utara,” ujar Masaaki Yamaguchi, pakar stratehi ekuitas di Nomura Holdings Inc., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper