Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Berakhir Melemah Setelah Dua Hari Terapresiasi

Penguatan nilai tukar rupiah berakhir pada perdagangan hari ini, Rabu (23/8/2017), saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.
Rupiah/JIBI
Rupiah/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Penguatan nilai tukar rupiah berakhir pada perdagangan hari ini, Rabu (23/8/2017), saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.

Rupiah ditutup melemah 0,11% atau 15 poin di Rp13.359 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,07% atau 9 poin di Rp13.335.

Adapun pada perdagangan Selasa (22/8), rupiah ditutup terapresiasi 0,05% atau 7 poin di posisi 13.344 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.335 – Rp13.361 per dolar AS.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berakhir kemarin (Selasa, 22/8) memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%.

Rapat juga memutuskan penurunan sebesar 25 bps suku bunga Deposit Facility menjadi 3,75% dari 4,00% dan Lending Facility turun sebesar 25 bps dari 5,50% sebesar 5,25%. Keputusan ini berlaku efektif sejak 23 Juli 2017.

“Spot rupiah tidak akan terapresiasi banyak karena aliran ke obligasi negara pasca penurunan suku bunga,” ujar pakar strategi di Societe Generale, Amit Agrawal dan Jason Daw dalam risetnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Nilai tukar rupiah berakhir melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.

Baht Thailand yang melemah 0,35% memimpin pelemahan kurs di Asia, diikuti oleh rupiah. Di sisi lain, yen Jepang dan won Korea Selatan yang masing-masing terapresiasi 0,18 memimpin penguatan mata uang Asia.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,15% atau 0,138 poin ke 93,407 pada pukul 16.39 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,04% atau 0,036 poin di level 93,509, setelah pada perdagangan Selasa (22/8) berakhir menguat 0,48% di posisi 93,545.

Dolar AS melemah saat investor menyesuaikan posisi menjelang konferensi bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming yang akan dimulai Kamis pekan ini. Gubernur The Fed Janet Yellen dan Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi dijadwalkan turut hadir dalam agenda itu.

"Menjelang pertemuan Jackson Hole investor mulai mengurangi posisi dolar jangka pendek mereka," kata Heng Koon How, kepala analis pasar di United Overseas Bank, seperti dikutip dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper