Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks MSCI Asia Pacific Tergelincir dari Level Tertinggi 10 Tahun Pagi Ini

Bursa Asia mengawali perdagangan hari ini (Kamis, 3/8/2017) dengan pergerakan yang lebih rendah, setelah melonjak ke level tertinggi dalam hampir 10 tahun pada perdagangan sebelumnya.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia mengawali perdagangan hari ini (Kamis, 3/8/2017) dengan pergerakan yang lebih rendah, setelah melonjak ke level tertinggi dalam hampir 10 tahun pada perdagangan sebelumnya.

Pergerakan tersebut terjadi di saat investor mencermati kekuatan laporan keuangan perusahaan menjelang rilis data pasar tenaga kerja AS yang dapat memberikan petunjuk terbaru mengenai kesehatan pertumbuhan global.

Indeks Topix Jepang melandai pada pukul 9.25 pagi waktu Tokyo (pukul 7.25 WIB). Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,6%, seiring dengan pelemahan saham Rio Tinto, dan indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,2%. 

Indeks saham mulai dari Jepang hingga Australia turun sekaligus menyeret pergerakan indeks MSCI Asia Pacific lebih rendah dari level tertingginya sejak Desember 2007. Turunnya indeks saham di Korea Selatan akibat tertekan oleh saham Samsung Electronics Co. dan permesinan yang menolak langkah tambahan pemerintah untuk mendinginkan pasar perumahan.

Di sisi lain, greenback bertahan di kisaran level terendah dua tahun setelah sejumlah pembuat kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve mengungkapkan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Sementara itu euro mempertahankan lonjakan terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun mencapai 2,26%.

Laporan keuangan emiten tetap mendominasi sentimen pasar pekan ini dengan investor bertaruh pertumbuhan laba menjamin harga ekuitas lebih tinggi.

Investor juga mencari petunjuk mengenai kekuatan ekonomi AS dan kebijakan The Fed selanjutnya dalam laporan pasar tenaga kerja AS yang dirilis Jumat (4/8), dengan perkiraan pertambahan sekitar 180.000 pekerja pada Juli.

Selain itu, Gubernur Bank of England Mark Carney kemungkinan akan memberikan nada yang lebih hawkish dalam laporan inflasi kuartalan pada Kamis (3/8) waktu setempat. Bank sentral Inggris tersebut juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper