Bisnis.com, JAKARTA--Penjualan emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. turun 3,55% secara year-on-year menjadi Rp745,14 miliar pada semester I/2017.
Berdasarkan laporan keuangan tengah tahun yang dikutip Rabu (2/8), penjualan tersebut bersumber dari produk kelapa sawit dan turunannya sebesar Rp458,83 miliar, karet Rp270,57 miliar, dan tandan buah segar Rp13,74 miliar.
Penjualan bersih emiten berkode saham UNSP itu tekoreksi 3,55% dibandingkan capaian semester I/2016 yang tercatat sebesar Rp770,53 miliar.
Turunnya penjualan bersih UNSP dipicu oleh susutnya penjualan produk kelapa sawit dan produk turunannya sebesar 18,25% yoy dari capaian paruh pertama tahun lalu Rp561,3 miliar. Beruntung, penjualan produk karet naik 35,79% dari Rp199,24 miliar.
Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto mengatakan pada semester I/2017harga komoditas CPO (Crude Palm Oil) dunia melemah. Pada saat yang sama, pemerintah memungut US$ 50 per ton CPO yang diekspor untuk subsidi program biodiesel nasional.
CPO sebagai harga komoditas sawit utama perseroan melemah dari level bulanan US$720 per ton FOB Malaysia pada Januari ke level US$620 pada Juni 2017.
Kendati penjualan turun tipis, beban pokok penjualan UNSP susut 35,56% dari Rp608,85 miliar pada semester I/2016 menjadi Rp392,28 miliar sepanjang Januari-Juni 2017. Alhasil, laba kotor emiten Grup Bakrie ini naik 117% yoy menjadi Rp350,85 miliar.
“UNSP optimistis kinerja perseroan akan terus membaik pada tahun ini. Apalagi, berdasarkan siklus, produksi sawit biasanya mencapai puncaknya di semester kedua setiap tahun,” kata Andi dalam keterangan resmi, Rabu (2/8).
Di sisi lain, rugi bersih UNSP membengkak lebih dari tiga kali lipat atau 252,22% yoy dari Rp137,02 miliar menjadi Rp482,65 miliar. Melonjaknya rugi bersih UNSP dipicu oleh pembayaran beban pajak penghasilan tangguhan sebesar Rp382,81 miliar.
Lebih lanjut, Andy mengatakan UNSP terus menggulirkan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
