Bisnis.com, JAKARTA—Mayoritas harga logam mengalami penguatan seiring dengan prospek bertumbuhnya permintan China dan melemahnya dolar AS.
Pada penutupan perdagangan Rabu (26/7/2017), harga aluminium di London Metal Exchange (LME) naik 12 poin atau 0,62% menjadi US$1.942 per ton. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga tumbuh 14,71%, tertinggi di antara logam lainnya.
Harga tembaga dalam waktu yang sama melejit 104 poin atau 1,67% menuju US$6.329 per ton. Secara ytd, harga menguat 14,33%.
Analis Jinrui Futures Ltd. Li Li menyampaikan, harga tembaga terangkat oleh prospek meningkatnya permintaan China dan permasalahan pekerja di sejumlah tambang raksasa.
“Tembaga masih memiliki kesempatan untuk reli pada akhir tahun ini karena momentum bullish yang ada,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/7/2017).
Sementara itu, harga seng terkoreksi 28 poin atau 0,99% menjadi US$2.808 per ton. Secara ytd harga masih tumbuh 9,01%.
Harga nikel menguat 35 poin atau 0,35% menuju US$10.040 per ton. Sepanjang tahun berjalan harga naik 0,20%.
Adapun logam timbal terkoreksi 5 poin atau 0,22% menjadi US$2.313 per ton. Secara ytd harga masih tumbuh 14,70%.
Logam timah naik 20 poin atau 0,10% menuju US$20.325 per ton. Namun, harga masih turun 3,79% secara ytd.