Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga logam mengalami penguatan seiring dengan ekspektasi stabilnya data Produk Domestik Bruto (PDB) China periode kuartal II/2017 dan melemahnya dolar AS.
Konsensus analis sebelumnya memprediksi PDB China kuartal II/2017 di level 6,8%. Angka ini turun tipis dari kuartal I/2017 sebesar 6,9%, tetapi masih menunjukkan ekspansi. Alhasil ekspektasi permintaan logam industri pun meningkat.
Menurut data Biro Statistik Nasional pada Senin (17/7/2017) PDB China ternyata stabil di posisi 6,9% pada kuartal II/2017 dari tahun sebelumnya, atau tingkat yang sama seperti triwulan pertama.
Harga logam juga terdorong pelemahan dolar AS. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/7/2017), indeks dolar AS menurun 0,575 poin atau 0,60% menjadi 95,153.
Mata uang greenback melemah setelah tingkat inflasi periode Juni 2017 yang dilansir Jumat (14/7/2017) stagnan di posisi 0%, naik dari deflasi 0,1% pada bulan sebelumnya, tetapi di bawah estimasi konsensus sebesar 0,1%.
Adapun data penjualan ritel merosot menjadi -0,2% dari bulan sebelumnya -0,1%. Angka ini juga di bawah estimasi konsensus yang memprediksi kenaikan sebesar 0,1%.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Jumat (14/7/2017) di London Metal Exchange (LME), harga timah naik 5 poin atau 0,03% menjadi US$19.810 per ton. Secara year to date (ytd) harga masih terkoreksi 6,22%, terendah di antara logam lainnya.
Harga nikel meningkat 365 poin atau 3,96% menjadi US$9.575 per ton. Harga merosot 4,40% secara ytd.
Adapun tembaga meningkat 30 poin atau 0,51% menuju US$5.905 per ton. Sepanjang tahun berjalan harga naik 6,68%.
Dalam waktu yang sama, logam timbal naik 22 poin atau 0,96% menuju US$2.316 per ton. Secara ytd, harga naik 14,85%, tertinggi di antara logam lainnya.
Tembaga juga menguat 50 poin atau 0,85% menjadi US$5.926 per ton. Secara ytd, harga naik 7,05%.
Logam aluminium naik 4 poin atau 0,21% menuju US$1.927 per ton. Secara ytd, harga naik 13,82%.
Adapun seng menjadi satu-satunya logam yang melemah. Harga turun 17,50 poin atau 0,62% menuju US$2.786 per ton. Sepanjang tahun berjalan, harga menguat 8,15%.