Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 12 JULI: Tata Ulang Strategi Bisnis Sektor Industri, Hingga Asing Cermati Makro Indonesia

Sejumlah berita layak menjadi perhatian pasar menjadi sorotan beberapa media massa hari ini, Rabu (12/7/2017), di antaranya mengenai tata ulang strategi bisnis sektor industri serta batasan defisit yang masih relevan di 3%.
Karyawan bejalan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan bejalan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita layak menjadi perhatian pasar yang diangkat beberapa media massa hari ini, Rabu (12/7/2017), di antaranya mengenai tata ulang strategi bisnis sektor industri serta batasan defisit yang masih relevan di 3%.

Berikut rangkuman topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Tata Ulang Strategi Bisnis Sektor Industri. Kondisi perekonomian global yang belum meyakinkan disertai permintaan dalam negeri yang belum stabil membuat pelaku industri menata kembali strategi mencapai target bisnisnya. (Bisnis Indonesia)

Kontrak Konstruksi Belum Kokoh. Memasuki semester II/2017, raihan kontrak baru sejumlah emiten konstruksi pelat merah ternyata masih kurang dari 50% target sepanjang tahun ini. Sebut saja PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., yang baru mengantongi kontrak baru Rp19,5 triliun sepanjang semester I/2017 atau 44% dari target Rp43,5 triliun sepanjang tahun. (Bisnis Indonesia)

Batasan Defisit Masih Relevan di 3%. Pemerintah tetap akan menggunakan batasan defisit 3% atau sesuai dengan perundangan yang berlaku dan belum memikirkan atau membahas rencana pelebaran batasan defisit. (Bisnis Indonesia)

Asing Cermati Makro Indonesia. Dalam sebulan terakhir, para pemodal asing menjauhi pasar finansial Indonesia. Mereka tengah mencermati perkembangan ekonomi makri dalam negeri, defisit anggaran negara, serta isi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. (Kontan)

Global Bond Menjadi Pilihan. Pemerintah mulai berburu utang. Rencana kenaikan defisit APBNP tahun 2017 dari 2,41% menjadi 2,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi alasan. (Kontan)

Laju Ekonomi 2017 Perlu Dorongan Kuat. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah sepakat menaikkan target pertumbuhan eknomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 dari 5,1% menjadi 5,2%. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper