Bisnis.com, JAKARTA—Emiten transportasi PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. menyiapakan sejumlah strategi untuk mendongkrak lagi kinerja perseroan setelah melemah akibat sejumlah perubahan besar di industri transportasi massa domestik.
G. T. Soerbakti, Direktur Utama Eka Sari Lorena Transport, mengatakan bahwa perseroan secara bertahap mulai tahun ini akan mengubah model bisnis perseroan dari semula layanan Mass Public Transportation menjadi Boutique Mass Transportation.
Perubahan tersebut ditandai dengan dimulainya pengoperasian armada bus double decker atau bus tingkat Mercedes-Benz OC 500 RF 2542.
“Hal ini merupakan strategi perseroan untuk menciptakan product and services differentiation yang signifikan dibandingkan para pesaing,” katanya dalam siaran pers, Senin (3/7/2017).
Perseroan mengalami tekanan bisnis yang cukup besar sepanjang 2016. Secara umum, industri transportasi darat pada tahun lalu mengalami penurunan, baik untuk bus dalam kota maupun segmen antar kota antar provisnsi atau AKAP.
Tahun lalu, perseroan mengalami kerugian Rp28 miliar. Hal ini disebabkan oleh turunnya pendapatan perseroan dari segmen AKAP sebesar 23,44% secara year on year/ yoy dari Rp140,3 miliar menjadi Rp107,4 miliar dan dari segmen usaha Busway TransJakarta sebesar 14,58% yoy dari Rp17,42 miliar menjadi Rp14,88 miliar.
Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah penumpang untuk moda transportasi tersebut karena beralih pada kereta api dan pesawat terbang berbiaya murah.