Bisnis.com, JAKARTA--PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan setelah gagal mencapai kuorum pada RUPST pada 5 Juni 2017.
Dalam RUPST tersebut, emiten berkode saham UNSP ini mengusung empat agenda utama, yaitu persetujuan laporan keuangan tahun buku 2016, pengesahan laporan neraca laba rugi, penunjukkan kantor akuntan publik dan perubahan susunan pengurus perseroan.
RUPST pada 5 Juni 2017 tidak sah karena gagal mencapai kuorum. Menurut Direktur Bakrie Sumatera Plantations Andi Setianto, dalam RUPST pertama hanya 16,74% pemegang saham yang hadir mewakili 229.713.673 lembar saham dari total saham perseroan 1.372.047.144 lembar saham.
Gelaran RUPST kedua yang diselenggarakan pada Kamis (15/6) harus dihadiri oleh 3/5 kuasa pemegang saham agar dapat mencapai kuorum.
Menilik komposisinya, 93,39% saham UNSP digenggam oleh investor publik. Andi memaparkan, saham UNSP dimiliki oleh 16.795 pemegang saham publik yang tersebar di lebih dari 120 sekuritas dan wali amanat. Investor UNSP terdiri dari 66% individu lokal, 17% institusi lokal, 16% institusi asing, dan 1% individu asing.
"Untuk debt equity swap kami harap dapat dilakukan secepatnya dengan target tahun ini selesai. Tentunya kami harus public-disclosure melewati proses OJK dan Bursa Efek Indonesia sesuai peraturan pasar modal," ujar Andi kepada Bisnis, baru-baru ini.
