Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Eropa sukses berakhir dengan rebound pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (9/6/2017), didorong oleh penguatan kinerja eksportir asal Inggris setelah terselenggaranya pemilu dengan hasil hung parliament ditenggarai dapat mempengaruhi pendekatan negara tersebut terhadap Brexit.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,32% atau 1,24 poin ke posisi 390,39 pada perdagangan Jumat, setelah berakhir di zona merah selama empat hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Indeks FTSE 100, yang para anggotanya menghasilkan lebih banyak pendapatan mereka di luar negeri sekaligus mendapat keuntungan dari pelemahan pound, naik 1%.
Dihadapkan dengan seruan untuk mengundurkan diri, Perdana Menteri Inggris Theresa May dilaporkan bergerak cepat untuk memperkuat posisinya. Pada Jumat, May berdiskusi dengan Partai Unionist Demokratik Irlandia Utara. Dalam pembicaraan itu tercapai pemahaman cepat untuk membentuk pemerintahan baru.
May sebelumnya memutuskan menggelar pemilihan jeda untuk meningkatkan mayoritas parlemennya serta memperkuat posisinya dalam pembicaraan Brexit yang akan dimulai tak lama lagi.
Perusahaan-perusahaan konstruksi dan properti Inggris, seperti Taylor Wimpey Plc., berada di antara performa terburuk dalam Stoxx 600 seiring pelemahan pound sterling.
Sementara itu, indeks FTSE 250 dengan perusahaan-perusahaan yang lebih berfokus domestik, naik 0,1% persen setelah turun 1% di awal dagang.
“Indeks FTSE 100 tertopang, sedangkan FTSE 250 jauh lebih sedikit didukung oleh eksposur mata uang luar negeri. Hal ini tercermin dalam kinerja hari ini dan pekan depan,” kata Stewart Richardson, kepala investasi di RMG Wealth Management, seperti dikutip dari Bloomberg (Senin, 12/6/2017).