Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Data Perdagangan China, Indeks Hang Seng Cetak Rekor Baru

Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2017), ditopang oleh data perdagangan China yang kuat dan mengimbangi kehati-hatian investor menjelang berlangsungnya sejumlah agenda global.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2017), ditopang oleh data perdagangan China yang kuat dan mengimbangi kehati-hatian investor menjelang berlangsungnya sejumlah agenda global.

Indeks Hang Seng ditutup menguat 0,34% atau 88,90 poin ke 26.063,06, level tertinggi baru dalam 23 bulan, setelah dibuka turun tipis 0,16 poin di posisi 25.974,00.

Pada perdagangan kemarin, Hang Seng berakhir melandai 0,09% atau 22,98 poin di posisi 25.974,00.

Sebanyak 26 saham menguat, 21 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.

Mayoritas sektor menguat, dengan indeks yang melacak pergerakan perusahaan software melonjak lebih dari 2%.

Saham Geely Automobile Holdings Ltd. yang melonjak 8,02% memimpin penguatan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti oleh Cathay Pacific Airways Ltd. (+7,12%) dan AAC Technologies Holdings Inc. (+3,84%).

Dilansir Reuters, investor bersiap menghadapi kejutan dari hasil pemilihan umum Inggris hari ini, pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa, serta testimoni mantan direktur FBI James Comey yang dipecat oleh Presiden Donald Trump bulan lalu.

Namun sentimen tersebut ditekan oleh data perdagangan yang menunjukkan bahwa performa ekspor dan impor China lebih kuat dari perkiraan selama Mei, meskipun harga komoditas sempat mengalami penurunan.

Kantor Bea Cukai China melaporkan, ekspor pada Mei naik 8,7% secara year on year (yoy). Sementara itu impor melonjak 14,8%. Hal itu membuat surplus perdagangan China pada bulan lalu mencapai US$40,81 miliar.

Sebelumnya, berdasarkan survei kepada sejumlah analis yang dihimpun oleh Reuters, ekspor bulan lalu diperkirakan tumbuh 7,0% atau melambat dari perolehan April sebesar 8,0%. Sementara itu impor diprediksi naik 8,5% setelah tumbuh 11,9% pada bulan sebelumnya.

Kantor Bea Cukai China menyebutkan impor telah menguat dalam beberapa bulan terakhir. Penguatan itu sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan produk bijih besi dan komoditas lainnya yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan pasar properti yang meningkat tajam sejak tahun lalu.

Lonjakan ekspor-impor China pada Mei ini setidaknya menunjukkkan, perekonomian Negeri Panda masih mampu bertahan dengan baik di tengah beragam tekanan dari dalam maupun luar.

 

Pergerakan Indeks Hang Seng

Tanggal

Level

Perubahan

8/6/2017

26.063,06

+0,34%

7/6/2017

25.974,16

-0,09%

6/6/2017

25.997,14

+0,52%

5/6/2017

25.862,99

-0,24%

2/6/2017

25.924,05

+0,44%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper