Bisnis.com, JAKARTA--Induk perusahaan media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk. menawarkan obligasi dan sukuk dengan total target penggalangan dana sebesar Rp1,1 triliun untuk refinancing dengan rentang kupon 10,75%-12%.
Managing Director MNC Sekuritas Dadang Suryanto mengatakan rencana emisi surat utang itu terdiri dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I/2017 senilai Rp850 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I/2017 senilai Rp250 miliar.
Dua instrumen surat utang itu merupakan bagian dari PUB obligasi dengan nilai total Rp1,1 triliun dan PUB sukuk ijarah senilai total Rp400 miliar dengan total Rp1,5 triliun.
Baik obligasi maupun sukuk ijarah emiten berkode saham diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 5 tahun, 6 tahun, dan 7 tahun.
"Untuk tenor 5 tahun rentang kupon yang ditawarkan sebesar 10,75%-11,50%, kisaran 11,00%-11,75% untuk 6 tahun, dan 11,25%-12,00% untuk 7 tahun. Imbalan sukuk akan disesuaikan agar sama dengan bunga obligasi dan akan dibayarkan setiap kuartal sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi," papar Dadang, Senin (5/6).
Obligasi dan sukuk emiten berkode saham BMTR ini diterbitkan dengan jaminan berupa gadai saham milik Global Mediacom dalam anak usahanya PT Media Nusantara Citra Tbk. dengan nilai 125% dari nilai dana obligasi dan sukuk ijarah. Hingga akhir April 2017, BMTR menggenggam 59,16% porsi saham PT Media Nusantara Citra Tbk.
Emisi surat utang ini ditangani oleh Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, MNC Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah.
Dana segar yang dihimpun dari emisi surat utang, kata Dadang, bakal digunakan untuk melunasi sebagian obligasi yang jatuh tempo. Pada 12 Juli 2017, obligasi seri B Global Mediacom yang diterbitkan pada 2012 senilai Rp1 triliun akan jatuh tempo.
Pembayaran pokok obligasi tersebut akan didanai oleh hasil emisi obligasi Rp850 miliar dan Rp150 miliar atau 60% dari hasil emisi sukuk ijarah. Sisanya, sekitar 40% dari hasil penawaran umum sukuk ijarah akan digunakan untuk modal kerja BMTR.
"Emisi sukuk ijarah sebagai instrumen alternatif karena memang kami lihat pasar sukuk masih terbuka luas dan korporasi yang issue masih sedikit. Sementara permintaan lumayan banyak jadi kita isi permintaan pasar," imbuh Dadang.
Direktur Keuangan Global Mediacom Oerianto Guyandi mengatakan kupon obligasi dan sukuk yang ditawarkan perseroan mengikuti kondisi pasar surat utang korporasi.
Berdasarkan data IBPA, tingkat yield obligasi korporasi rating A tenor 5 tahun berada pada level 9,97%, tenor 6 tahun 10,09% dan tenor 7 tahun 10,36%.
"Kami tawarkan tingkat kupon yang menarik supaya bisa menarik lebih banyak investor. Obligasi yang jatuh tempo tenor 5 tahun bunganya 10,5%," kata Oerianto.
Oerianto menambahkan kenaikan peringkat Indonesia ke level investment grade dari Standard and Poor's bakal berpengaruh dalam cost of fund perseroan dalam jangka panjang.