Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Asia turun dari level tertingginya dalam dua tahun pada perdagangan pagi ini, Senin (5/6/2017), seiring melemahnya performa eksportir dan saham finansial, menyusul data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke 155,14 pada pukul 11.24 pagi waktu Hong Kong (pukul 10.24 WIB).
Finansial menjadi sektor dengan performa terburuk pada indeks, dengan saham Westpac Banking Corp. Australia yang membukukan penurunan terbesar.
Sementara itu, saham Toyota Motor Corp., yang memperoleh setidaknya sepertiga dari penjualan dari AS, turun 1,8%, sedangkan saham Honda Motor Co. anjlok 2,2%.
Data pekerjaan AS yang dirilis pada hari Jumat, yang telah dilihat sebagai sinyal untuk mengukur laju kenaikan suku bunga AS, menunjukkan hasil lebih lemah dari perkiraan.
Di sisi lain, serangan teror yang kembali memukul London pada akhir pekan lalu dan menewaskan sedikitnya tujuh orang juga ikut membebani sentimen. Hal ini memungkinan para investor mengambil keuntungan setelah reli baru-baru ini.
Secara terpisah, Bank Dunia menegaskan proyeksi pertumbuhan globalnya meski memperingatkan adanya ketidakpastian kebijakan yang cenderung tetap tinggi sepanjang 2017.
“Data [pekerjaan] AS membuat banyak investor mengambil langkah mundur dan mencermati kembali perkiraan mereka terhadap arah pertumbuhan global. Serangan teror di London juga memberi para pengelola dana alasan untuk menarik diri dari pasar,” kata Jemmy Paul, direktur investasi di PT Sucorinvest Asset Manajemen, dikutip dari Bloomberg.
Sejalan dengan indeks MSCI, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,8%, dengan 4 bank utama menjadi penekan terbesar terhadap indeks. Indeks Topix Jepang turun 0,1%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2%, dan indeks Shanghai Composite melandai 0,6%.