Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Capex Besar, DUTI Tidak Bagi Deviden

Emiten properti di bawah Sinar Mas Group PT Duta Pertiwi Tbk. memutuskan untuk tidak membagikan deviden kepada pemegang sahamnya atas laba tahun 2016 demi memenuhi kebutuhan belanja modal tahun ini Rp1 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti di bawah Sinar Mas Group PT Duta Pertiwi Tbk. memutuskan untuk tidak membagikan deviden kepada pemegang sahamnya atas laba tahun 2016 demi memenuhi kebutuhan belanja modal tahun ini Rp1 triliun.

Lie Jani Harjanto, Wakil Direktur Utama Duta Pertiwi, mengatakan bahwa perseroan tahun ini akan memulai proyek baru perseroan di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, yakni Southgate Superblock di atas lahan seluas 5,4 hectare.

Proyek tersebut akan mencakup mal, apartemen, menara perkantoran, apartemen servis, dan hotel. Proyek ini akan dikembangkan dalam tiga tahap hingga 2024 mendatang. Kebutuhan investasi untuk menyelesaikan seluruh proyek ini diperkirakan mencapai Rp2,6 triliun.

Untuk tahap pertama, perseroan akan membangun mall yang akan disewa oleh peritel asal Jepang yakni Aeon Mal dan satu menara apartemen sebanyak 300 unit. Kebutuhan modal untuk pengembangan tahap pertama tersebut pada tahun ini saja akan mencapai Rp1 triliun.

“Kami memutuskan tidak membagi deviden tahun ini karena kami akan bangun Southgate tahun ini, total capex Rp1 triliun dan sumbernya sepenuhnya dari kas internal,” katanya dalam acara paparan publik usai rapat umum pemegang saham tahunan, Jumat (2/6/2017).

Adapun, pendapatan emiten dengan kode saham DUTI ini pada tahun lalu meningkat 20% menjadi Rp2,02 triliun, sementara pada 2015 tercatat Rp1,69 triliun. Sementara itu, labanya juga meningkat 31,5% dari Rp535 miliar menjadi Rp704 miliar.

Laba per saham dasar DUTI meningkat dari Rp289,14 per saham pada 2015 menjadi Rp380,36 per saham. Namun, kendati laba meningkat, Lie mengatakan perseroan masih membutuhkan arus kas untuk menopang kinerja perseroan.

Berdasarkan laporan tahunan 2016, DUTI menyatakan belum membayarkan deviden kepada pemegang saham sejak 2014.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper