Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEROBOSAN MATERIAL BIBIT: Produksi CPO SMAR Bakal Terdongkrak

Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) emiten perkebunan sawit Grup Sinar Mas PT SMART Tbk. berpotensi terdongkrak seiring dengan penanaman material bibit tanaman kelapa sawit unggulan yang mampu menghasilkan lebih dari 10 ton CPO per hektare.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA--Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) emiten perkebunan sawit Grup Sinar Mas PT SMART Tbk. berpotensi terdongkrak seiring dengan penanaman material bibit tanaman kelapa sawit unggulan yang mampu menghasilkan lebih dari 10 ton CPO per hektare. 

Direktur Utama SMART Daud Dharsono mengatakan, terobosan material bibit tanaman kelapa sawit merupakan inti dari upaya intensifikasi perseroan. Tujuannya, menghasilkan produksi kelapa sawit secara berkelanjutan guna memenuhi permintaan pasar global yang terus meningkat. 

"Kami akan terus mengidentifikasi teknologi baru dan mempercepat penerapan teknik-teknik modern terbaru, tidak hanya untuk meningkatkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan perusahaan, tetapi juga bagi industri kelapa sawit secara menyeluruh," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/5/2017). 

Material tanaman kelapa sawit yang merupakan hasil terobosan SMART Research Institute's dan Pusat Bioteknologi SMART diberi nama Eka 1 dan Eka 2. Nama tersebut mengambil nama depan pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. 

"Bahan tanam tersebut akan membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit hingga ke level tertinggi di industri di lahan perkebunan yang sudah ada," kata Daud.

Lebih rinci, benih sawit Eka 1 dan Eka 2 berpotensi meningkatkan produktivitas minyak sawit perusahaan menjadi lebih dari 10 ton/hektare/tahun saat mencapai usia 10-18 tahun. Tingkat produktivitas itu lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan perseroan saat ini sekitar 7,5-8 ton/hektare/tahun maupun dibandingkan dengan tingkat produktivitas rerata industri kelapa sawit Indonesia sekitar 4 ton/hektare/tahun.

Head of Plant Production and Biotechnology Division Tony Liwang menambahkan, keberhasilan program kultur jaringan ini diharapkan dapat meningkatkan produkvititas perkebunan kelapa sawit emiten berkode saham SMAR ini. Pasalnya, material tanam Eka 1 dan Eka 2 dapat menghasilkan tandan buah segar (TBS) dengan tingkat ekstraksi minyak yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper